blank
Tim PkM FH USM saat memberikan pelatihan atau strategi menjawab soal-soal TOEFL, pada siswa-siswi SMK Nusaputera 2 Semarang, di laboratorium bahasa BBJ USM. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Semarang (USM), baru-baru ini memberikan pelatihan atau strategi menjawab soal-soal Test of English as a Foreign Language (TOEFL), pada siswa-siswi SMK Nusaputera 2 Semarang, di laboratorium bahasa Bina Bahasa Jaya (BBJ) USM.

Tim PkM USM yang terdiri dari Ketua Stefani Dewi Rosaria SS MHum, anggota Dra Rati Riana MPd, Tumanda Tamba SH MH, Yessi Aprilia Waluyo SS MHum, dengan dibantu dua mahasiswa itu, memberikan pelatihan pada 30 peserta didik kelas XI.

Salah satu tujuan dari kegiatan pelatihan ini, untuk menjawab kebutuhan pihak sekolah mengenai tes TOEFL bagi peserta didik SMK Nusaputera 2 Semarang.

BACA JUGA: USM 37 Tahun, Kontribusi Nyata Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

”Sebagai sekolah menengah kejuruan, SMK Nusaputera 2 merasa sangat penting membekali peserta didiknya dengan pengetahuan strategi menjawab soal-soal TOEFL, sampai simulasi mengerjakan tes TOEFL secara online maupun offline,” ujar Stefani.

Menurut dia, pihaknya memberikan materi tentang strategi menjawab soal-soal TOEFL, mulai dari bagaimana menjawab pertanyaan sesi listening, structure and written expression, dan reading.

”Pada tiap sesi diajarkan cara menjawab yang mudah dan cepat, dengan menerapkan masing-masing strategi. Misalnya pada sesi listening, para peserta didik harus fokus dan memperhatikan ujaran pembicara kedua,” ujarnya.

BACA JUGA: Ratusan Kades di Blora Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan, Harus Segera Review RPJMDes

Dia juga menyampaikan, metode yang dipergunakan adalah ceramah, praktik, dan tanya jawab. Pretest dan posttest diadakan juga untuk mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan para peserta didik, dalam memahami materi yang diberikan.

”Pada sesi tanya jawab, para peserta didik sangat antusias dan bersemangat mengajukan pertanyaan kepada para narasumber, maupun menjawab pertanyaan dari para narasumber. Para peserta juga terlihat sangat berusaha untuk menerapkan strategi yang diajarkan tim pengabdi untuk menyelesaikan soal-soal TOEFL,” ungkapnya.

Riyan