blank
GEDUNG BARU - Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meresmikan gedung baru RS QIM, Jumat 14 Juni 2024. Foto: Diskominfo Batang. Foto: Diskominfo Batang.

BATANG (SUARABARU.ID) – Makin meningkatnya tuntutan kebutuhan pasien akan pelayanan kesehatan, maka Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS QIM) Batang yang telah resmi memiliki gedung baru 6 lantai siap meningkatkan pelayanan kesehatan. Mulai dari IGD, poliklinik hingga kamar operasi.

Direktur RS QIM Batang Ratna Ismoyowati membenarkan, saat ini rumah sakit QIM merupakan gedung tertinggi di Batang. Dengan gedung 6 lantai tersebut, maka gedung lama sepenuhnya difungsikan untuk ruang rawat inap dan penunjang.

“Lantai 1 ada IGD, radiologi dan laboratorium, lantai 2 dan 3 ada 24 poliklinik, lantai 4 ruang kebidanan dan bayi, lantai 5 ruang intensif dan lantai 6 kamar operasi,” katanya, usai mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meresmikan gedung baru, di RS QIM Batang, Kabupaten Batang, Jumat (14/6/2024).

Saat ini manajemen mengoptimalkan gedung lama terlebih dahulu untuk mempersiapkan ruang dengan Kualitas Rawat Inap Standar (KRIS).

“Rencananya eks IGD dan kamar operasi kami optimalkan jadi 32 tempat tidur sesuai standarisasi KRIS. Untuk meningkatkan pelayanan, diwacanakan di tahun 2025 mendatang, ruang Garuda pun akan direnovasi menjadi ruang KRIS,” jelasnya.

Nantinya akan ada 2 kamar berisi tiga tempat tidur, sesuai kriteria ketentuan pemerintah.

Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi pelayanan yang diberikan makin optimal. “Walaupun RS QIM ini swasta tipe C, fasilitas sudah sangat modern. Sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada publik makin baik,” terangnya.

Ia mengharapkan, seluruh rumah sakit di Kabupaten Batang juga turut memberikan pelayanan prima kepada pasien, baik dari dalam maupun luar daerah.

Direktur PT QIM Bekti Mastiadji menerangkan, gedung setinggi 24 meter itu dibangun selama kurun waktu 1,5 tahun.

“Ke depan gedung akan dikembangan yang dikhususkan untuk poli eksekutif. Terlebih menyambut KITB yang pasti karyawannya membutuhkan layanan kesehatan,” ujar dia.

Nur Muktiadi