Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, acara GSS dibuka resmi oleh Bupati Indrata Nur Bayuaji. Event massal para pelajar ini, digagas Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur.
GGS, menjadi bagian dari program revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang diluncurkan Kemendikbud Ristek. Program ini, merupakan usaha bersama dan terus menerus, yang dilakukan oleh semua pihak, dengan mengedepankan tentang pentingnya penerapan sekolah sehat.
Yakni penerapan sekolah sehat, dengan fokus pada 5 sehat. Yakni, sehat bergizi, sehat pisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan di masing-masing satuan pendidikan.
Bupati Indrata Nur Bayuaji, mengatakan, yang perlu kita pahami bersama kenapa kita harus sehat ? Karena dengan sehat, berarti kita mensyukuri nikmat Tuhan. ”Dengan sehat, kita bisa melakukan apa pun. Anak-anak bisa belajar dengan baik, Bapak Ibu Guru juga bisa mengajar dengan baik,” ungkap Bupati.
Semarak GSS meliputi 2 kegiatan, yakni festival permainan tradisional serta seminar. Permainan tradisional dipilih, karena banyak sekali jenis permainan tradisional di Jawa Timur yang bisa diangkat untuk meningkatkan kebugaran, daya literasi dan karakter anak. Khusus di Kabupaten Pacitan, ada 5 permainan tradisional yang diangkat, yaitu Gatheng, Simbar, Macanan, Semprengan serta Balapan Cumplung.
Kepala BBPMP Provinsi Jatim, Sujarno, menyatakan, melalui permainan tradisional, harapannya bisa kembali meningkatkan kinerja sekolah. Terutama meningkatkan kebugaran para murid bersama guru-gurunya.
Sujarno, menambahkan, BBPMP Provinsi Jatim, telah memilih 5 satuan pendidikan di Kabupaten Pacitan, sebagai Sekolah Binaan GSS. Yakni TK Pembina Pacitan, SD Negeri 1 Pacitan, SMP Negeri 1 Kebonagung, SMA Negeri 2 Ngadirojo serta SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Pacitan.
Bambang Pur
