blank
Ribuan orang menunggu pengobatan massal, hari ini (Sabtu, 18/5/24). Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Ribuan warga Magelang dan sekitarnya mengikuti bakti sosial pengobatan gratis dalam rangka perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2568 BE atau tahun 2024. Pelaksanaan kegiatannya dipusatkan di kompleks Candi Borobudur, Magelang, hari ini (Sabtu, 18/5/24).

Ketua II DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, ketika ditemui hari ini mengatakan, bakti sosial itu tujuannya untuk membantu orang yang membutuhkan. Dengan terget pasien hari ini sebanyak 10 ribu orang. Diakui, sejak adanya BPJS tidak pernah mencapai jumlah sebanyak itu.

“20 tahun yang lalu pernah mencapai 20 ribu orang,” tuturnya.

Dijelaskan, jumlah dokter yang dilibatkan sebanyak 160 orang. Tenaga kesehatannya cukup banyak, ada dari Dinas Keperawatan Yogyakarta, dari empat angkatan TNI, Rumah Sakit (RS) dr Sardjito, RS Tentara Magelang, dari sebuah rumah sakit Singapura lima orang dan ada pula dari Puskesmas Borobudur.

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 BE/2024 YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera berharap, melalui kegiatan itu bisa meringankan penderitaan atas penyakit yang diderita masyarakat. “Sang Buddha bilang, bahwa penyakit merupakan suatu penderitaan dalam hidup,” tuturnya.

blank
Sebelum dilakukan pengobatan, seluruh peserta ditensi terlebih dahulu, hari ini (Sabtu, 18/5/24). Foto: eko

Jadi, dengan adanya bakti sosial itu, dia harapkan semoga penyakit yang diderita masyarakat dapat disembuhkan. Juga mau mempromosikan toleransi beragama.

Disebutkan pula, Tri Suci Waisak untuk memperingati tiga peristiwa penting. Yakni kelahiran
Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, serta Buddha Gautama parinibbana (wafat).

Adapun detik-detik Waisak akan jatuh pada hari Kamis (23 Mei 2024) pukul 20.52.42 WIB. Kegiatan Waisak Nasional tahun ini
dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang. Tema Waisak Nasional pada tahun ini adalah: Untuk hidup bahagia sebagai makhluk
dan manusia, marilah kita meningkatkan kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dengan sub-tema: Hindarilah keserakahan duniawi, kebodohan, kemarahan dan kebencian.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh perwakilan umat Buddha Indonesia (Walubi). Walubi
memiliki legitimasi di Indonesia sebagai organisasi yang mewakili umat Buddha, serta menjadi wadah pemersatu majelis-majelis agama Buddha dan lembaga keagamaan Buddha. Mengayomi anggotanya dalam suasana kekeluargaan, rukun, bersatu padu, menghayati dan mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara.

Walubi merupakan organisasi yang bersifat sosial keagamaan berbentuk wadah perwakilan
organisasi-organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari majelis-majelis agama Buddha, lembaga keagamaan Buddha, Vidyaka Sabha, dewan kehormatan, dewan penyantun, dewan pengawas dan wadah kemasyarakatan yang bernafaskan agama Buddha.

Eko Priyono