BLORA – Proyek penataan eks Stadion Kridosono, Kota Blora, Jawa Tengah, terus dikebut. Bahkan pembenahan sempat dilakukan lembur siang malam pasca pembongkaran tembok keliling, dan pagar (besi) pembatas penonton.
Sejumlah pekerja, tampak sibuk di sudut selatan sisi barat fokusnya mendirikan menara lampu panjat, sedangkan tiga menara lainnya akan didirikan di sudut utara sisi barat, sudut timur sisi utara dan selatan.
Khusus untuk pelebaran jalan lingkar barat dan timur, pantauan Suarabaru.id Rabu (27/11/2019) sore, sudah tampak sempurna.
Proyek yang dimulai digarap 1 November 2019 hingga 15 Desember 2019 tersebut, ditarget tuntas selama 45 hari kalender.
“Sesuai kontrak kerja di papan proyek, pekerjaan harus rampung pada 15 Desember 2019, wajar pelaksana sering kerja lembur malam hari,” kata Muklis (42), warga Tempelan, Kecamatan Blora.
Di area terbuka eks stadion olahraga sepakbola satu-satunya di Blora itu, disiapkan empat menara lampu panjat yang didirikan di empat titik (sudut), material menara sudah berada di lokasi proyek.
Nella Kharisma
Untuk pembuatan trotoar barat, timur, rehab drainase, meratakan sayap barat dan timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyediakan anggaran (APBD) sebesar Rp 706,827 juta.
Di papan proyek tertulis paket pekerjaan pembangunan trotoar dan drainase Lapangan Kridosono, dikerjakan oleh rekanan CV Genah asal Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Blora.
Proyek dengan nomor kontrak 602.1/100/X/Kontak/2019, memang berlangsung selama 45 hari, dengan batas waktu pelaksanaan 15 Desember 2019 (45 hari).
Bahkan di ruang terbuka yang saat ini baru tahap penataan, sudah menunggu event besar dengan tampilnya Nella Kharisma, Kiai Kanjeng (Cak Nun), music live dan hiburan lainnya pada Desember 2019.
Seperti Diberitakan Rabu (16/10/2019), Kabupaten Blora kini tidak lagi memiliki fasilitas stadion sepak bola standar PSSI. Sebabnya, stadion satu-satunya yang ada di kabupaten penghasil kayu jati, tembok dan pagar besi keliling dirobohkan.
Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) setempat, H. Slamet Pamudji, tribun utama sisi barat dan tribun timur tetap dipertahankan berdiri.
Menurutnya, meski pagar batas pemain dan tembok keliling stadion dibongkar, nantinya tetap bisa difungsikan untuk kepetingan publik yang lebih luas, ada taman terbuka hijau (RTH), dan masih bisa untuk olahraga sepak bola (SSB).
Setelah tembok dan pagar besi keliling roboh akan terus ditata. Selain itu, akan dibangun trotoar ramah difabel di sisi barat dan timur, tambah Slamet Pemuji.
“Pemkab akan membangun stadion baru yang lebih representatif, rencana dimulai pada tahun anggaran (TA) 2021,” jelas Kepala Dinporabudpar Blora.
Pembongkaran Stadion Kridosono itu, sempat dikecam para aktivis olahraga dan mantan pemain sepak bola, karena langkah Pemkab Blora dinilai tergesa-gesa.
“Harusnya bangun stadion dulu baru dibongkar, jangan terbalik seperti Pemkab Blora,” kata salah satu aktivis olahraga di Blora, Tejo Prabowo.
Suarabaru.id/Wahono