blank
Kepala MA NU Nafa terima cinderamata dari mahasiswa MDSM Unisnu

JEPARA (SUARABARU.ID) – Unisnu Jepara akhirnya menarik Tim Mengajar di Sekolah/Madrasah (MSDM) ) Kamis 7 Maret 2024. Mereka
telah menjalani pengabdian selama tiga bulan mulai Januari sampai dengan Maret di MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan Jepara.

Kegiatan yang dihadiri Dosen Pembimbing Azza Nur Laila, Kepala MA NU Nahdlatul Fata, H. Nur Khandir, Kepala MTs Nahdlatul Fata, H. Subekhan, segenap dewan guru dan Tenaga Kependidikan ini menjadi momen yang mengharukan.

Nina Anggraini, Ketua MDSM menyampaikan terima kasih atas pengalaman yang diberikan oleh MA NU Nahdlatul Fata. ” Kami mendapat pengalaman dari MA NU Nahdlatul Fata, dapat menerapkan ilmu yang kami peroleh dari bangku kuliah. Tentu masih banyak kekurangan-kekurangannya. Untuk itu kami ucapkan terima kepada Kepala MA NU Nahdlatul Fata, Waka Kurikulum, dan guru pamong atas bimbingannya, “tutur Nina.
blank

blank

blank
Kepala MA NU serahkan buku kepada Dosen Pembimbing MDSM

Azza Nur Laila, dosen pembimbing MDSM Unisnu Jepara menyampaikan terima kasih kepada MA NU Nahdlatul Fata atas kerjasamanya memberi kesempatan kepada mahasiswa MDSM Unisnu untuk mengaplikasikan ilmunya di dunia riil, berinteraksi secara langsung dengan siswa-siswi dan dewan guru. Bu Azza, panggilan akrabnya juga menyampaikan permohonan maaf mewakili civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, serta mahasiswa MDSM Unisnu.

” Kami mohon doa restu hari ini secara resmi kami menarik Tim MDSM Unisnu setelah menjalani pengabdian di MA NU Nahdlatul Fata. Semoga pengalaman, bimbingan dari Kepala Madrasah, dan guru pamong dapat menjadi bekal ketika terjun di masyarakat. Selanjutnya mahasiswa MDSM akan melanjutkan perkuliahan kembali dan menyusun tugas akhir, “tuturnya.

H. Nur Khandir, Kepala MA NU Nahdlatul Fata menyampaikan wejangan kepada mahasiswa MDSM Unisnu Jepara.

blank
Foto bersama mahasiswa dengan Dosen Pembimbing dan dewan guru pamong

” Ada tiga hal yang saya sampaikan. Pertama, saya mengutip dawuh Dr. KH. Asep Saepudin Abdul Halim, Ketua Pergunu pusat, ‘ Jadilah guru terbaik atau tidak sama sekali’. Ini artinya kalau sudah terjun menjadi guru harus profesional dan punya kapabilitas. Kedua, pesan Filosof Yunani, Herodotus, ” Sejarah adalah pengalaman terindah, dan ketiga, ungkapan Arab, ” Laisal firoqu lil firaq, Walakinnal firaoqa Lisysyauqi. ( Bukanlah perpisahan itu untuk berpisah, tetapi perpisahan itu untuk kerinduan). Jadi, kalau nanti kalian rindu silakan datang ke MA NU Nahdlatul Fata.” ujar H. Nur Khandir.

Di sela-sela kegiatan penarikan Tim MDSM Unisnu, MA NU Nahdlatul Fata memberikan kenang-kenangan slot88  sejumlah buku kepada Tim MDSM dan Dosen Pembimbing, yaitu Impianku bersama Qaryah Thoyyibah karya H. Nur Khandir, Azimat Cinta, karya H. Subekhan, dan The Legend of Jepara karya Muhaimin. Dari mahasiswa MDSM juga memberikan cinderamata kepada MA NU Nahdlatul Fata dan guru pamong PAI dan bahasa Inggris.

Hadepe – Sub