WONOSOBO(SUARABARU.ID)-PKB Kabupaten Wonosobo dari perhitungan internal sementara dapat mempertahankan perolehan 10 kursi wakil rakyat di DPRD setempat pada Pemilu 2024 ini. Jumlah kursi yang sama juga didapat PKB pada Pemilu 2019 lima tahun lalu.
Ke-10 kursi wakil rakyat diprediksi diraih dari Dapil I (Wonosobo, Selomerto) 1 kursi Anang Agus Afani (petahana), Dapil lI (Leksono, Sukoharjo, Watumalang) 1 kursi Suwondo Yudhistiro (petahana).
Di Dapil III (Mojotengah, Garung, Kejajar) 3 kursi Amir Husein (petahana), Nurkholis (petahana) dan Ibnu Ngakil (pendatang baru). Dapil IV (Kertek, Kalikajar) 2 kursi Viki Andrian Susanto (pendatang baru) dan Teguh Tejo Pramono (pendatang baru).
Adapun di Dapil V (Sapuran, Kepil) 2 kursi Bangkit Agung Prasetyo (pendatang baru), Habibilah (petahana). Dapil VI (Kalibawang, Kaliwiro, Wadaslintang) 1 kursi Ahmad Faqih (pendatang baru).
Sedang perkiraan wakil rakyat petahana dari PKB yang gagal melenggang lagi ke kursi DPRD, yakni Aditya Alfian Darmawan (Dapil I), Muhammad Nurmahin (Dapil III), Nawawi, Ervanda Danang Setiawan-tidak maju lagi (Dapil IV) dan Faizun (Dapil VI).
Kepastian soal caleg PKB yang diprediksi terpilih dan gagal menjadi anggota DPRD setempat didapat dari keterangan konferensi pers yang digelar DPC PKB Wonosobo di Kantor Sekretariat DPC PKB Jl Dieng Kalianget, Selasa (20/2/2024), sore.
Konferensi pers dipimpin Wakil Ketua DPC PKB dan Koordinator Saksi DPC PKB Kabupaten Wonosobo, Suwondo Yudhistiro didampingi Sekretaris DPC PKB Ahmad Faqih. Konferensi pers digelar guna menepis informasi simpang siur terkait perkiraan perolehan kursi di DPRD yang selama ini beredar di masyarakat.
Terima Kasih
Pada pemilu kali ini, Wakil Ketua DPC PKB Wonosobo Suwondo Yudhistiro mengakui perolehan suara partainya naik. Pada Pemilu 2019 suara total PKB 102 ribu sekarang naik jadi 112 ribu. Sayangnya, meski suara PKB naik tapi kini jumlah kursinya tetap 10.
“Itu terjadi di Dapil I (Wonosobo, Selomerto) meski suara PKB tinggi, tapi hanya dapat 1 kursi. Sebab persaingan perolehan suara partai dan caleg di dapil ini sangat ketat. Di Dapil III (Mojotengah, Garung, Kejajar) ditargetkan dapat 4 kursi tapi nyatanya hanya meraih 3 kursi,” terangnya.
Suwondo mengapresiasi penyelenggara pemilu, dari KPU, Bawaslu, PPK, PPS dan KPPS yang telah berhasil menggelar pesta demokrasi dengan aman, damai dan lancar. Kondisi Wonosobo sebelum, saat dan usai pemilu juga cukup kondusif dan terkendali.
“Meskipun ada riak-riak kecil di sana sini, saya rasa itu menjadi bagian dari proses dan dinamika politik yang terjadi di lapangan. DPC PKB mengucapkan terima kasih pada penyelenggara pemilu yang telah menggelar pesta demokrasi dengan damai,” ujarnya.
Dia juga menilai di Pemilu 2024 ini memang ada oknum aparat negara yang tidak netral. Sebab mereka secara terang-terangan mengarahkan masyarakat untuk memilih Capres-Cawapres dan partai politik tertentu. Aparat negara dan pemerintah telah jadi jembatan kepentingan politik.
“Mestinya proses demokrasi berjalan lancar tanpa paksaan. Masyarakat bisa menyuarakan aspirasi tanpa intimidasi. Memilih sesuai hati nurani. Saya berharap proses pemilu ke depan lebih transparan dan terhormat sebagai cermin aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat,” katanya.
Menurut Suwondo, yang juga Ketua Komisi A DPRD Wonosobo itu, sistem politik demokrasi di Indonesia terjebak pada pasar bebas dengan pragmatisme yang kuat. Maka terjadi saat ini adalah politik transaksional. Siapa yang punya modal kapital besar mereka yang akan terpilih.
Muharno Zarka