blank
Siswa siswi kelas 10 hingga 12 beserta guru-guru SMA Negeri 6 Kota Semarang yang mengikuti Tauziah memperingati Israk Mikraj tahun 2024 di Aula SMA Negeri 6, Jalan Ronggolawe, Kota Semarang, Jum'at (26/02/2024). Foto Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Menunaikan kewajiban shalat dengan baik, maka akan menjadikan akhlak manusia juga menjadi baik, tidak akan berbuat hal-hal yang negatif, sesuai dengan perintah shalat wajib dari Allah SWT, yang diterima Rasulallah Muhammad SAW dalam peristiwa Israk Mikraj.

Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Semarang, Mulyani M Noor, dalam sambutan memperingati Israk Mikraj di Aula SMA Negeri 6, Jalan Ronggolawe, Semarang Barat, Kota Semarang, Jum’at (16/02/2024).

“Semua akan menjadi manusia baik, jika Kita menjalankan sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah. Kalau dalam Israk Mikraj Rasulallah dipertegas tentang shalat fardhu, maka kita shalat dengan baik, dengan begitu akhlak kita menjadi baik. Tidak lagi kita akan berbuat sesuatu, yang mengingkari kodrat kita sebagai manusia dan mengingkari bahwa kita umat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Mudah-mudahan sekolah kita ini semakin maju, semakin baik dan mendapatkan Ridha Allah,” kata Mulyani dalam sambutannya.

Dalam memperingati Israk Mikraj, SMA Negeri 6 Kota Semarang menggelar pengajian akbar yang diikuti oleh 1293 siswa siswi kelas 10 hingga 12 beserta guru-guru SMA Negeri 6 Kota Semarang dan menghadirkan Ustadz Milenial Kota Semarang, yaitu Ustaz Dimas Anafadli.

Dalam tauziahnya, Ustadz Dimas Anafadli menyampaikan tentang Jejak Juang Rasulullah untuk Mewujudkan Generasi Milenial yang Beriman dan Bertaqwa, sehingga dengan meneladani Rasulullah, sebagai generasi muda milenial, khususnya siswa siswi SMA Negeri 6, jangan hanya keren penampilannha tapi juga harus keren Imannya.

“Atas izin Allah, Nabi Muhammad bisa bertemu Allah subhanallahu wata’ala dan di situlah menerima perintah Allah, yang awalnya diperintahkan shalat fardhu ‘ain 50 waktu. Kemudian turun lagi sampailah perintah sholat 5 waktu. Yaitu Subuh, Duhur, Ashar, Maghrib, Isya’. Ini kaitan dengan Iman, amal solih. Generasi Milenial bukan generasi yang hanya keren penampilannya, tapi harus keren imannya, dengan dilihat dari sholatnya,” pesan Ustaz muda ini

blank
Mulyani M Noor, Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Semarang memberikan sambutan sebelum Ustadz Dimas Anafadli menyampaikan Tauziah memperingati Isra’ Mi’raj tahun 2024 di Aula SMA Negeri 6, Jalan Ronggolawe, Kota Semarang, Jumat (26/02/2024). Foto Absa

Disampaikan pula oleh Ustaz Milenial anggota Ikadin (Ikatan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Semarang, bahwa dengan memiliki iman maka hidup akan lebih terarah. Walaupun nantinya siswa siswi memiliki cita-cita yang berbeda-beda, namun apapun cita-citanya, maka jangan sampai tidak memiliki Iman di dalam dirinya.

“Maka Pemuda Milenial, pada saat punya cita-cita, mau jadi dokter, jadi polisi atau jadi pengusaha tapi jangan lepas Iman, harus tetap di dalam diri kita. Boleh kita pinter, tapi jangan lupa Iman kita harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Karena jika iman terus meningkat, maka ibadahnya dan ngajinya akan lebih rajin, shalatnya jadi disiplin dan rajin. Begitu pula dengan sedekah dan belajarnya semakin semangat.

“Kalau Imannya tinggi, masya Allah, maka 1 hari bisa 4 juz membaca Al Qur’an. Mau shalat zuhur jam 11 sudah siap-siap menunggu waktunya shalat. Tapi kalau imannya sedang rendah, maka berat ibadah, berat ngaji, berat shalat, berat belajar. Maka sebagai Pemuda Milenial yang ajib, belajar dari Israk Mikraj, setiap hari harus kita tingkatkan keimanan kita,” kata Ustadz Dimas Anafadli.

Absa