blank
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal mencatat bahwa jumlah pengaduan yang diterima menurun. “Pelaksanaan edukasi keuangan secara berkelanjutan yang dilakukan berbagai pihak OJK, Lembaga Jasa Keuangan, instansi vertikal dan horisontal, serta komunitas-komunitas masyarakat memengaruhi penurunan jumlah pengaduan masyarakat pada Tahun 2023,”kata Kepala Kantor OJK Tegal, Noviyanto Utomo di kantornya, Jumat (26/1/2024).

Noviyanto menjelaskan, jumlah pengaduan yang diterima Kantor OJK Tegal sebanyak 79 aduan, baik melalui surat tertulis maupun Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK). “Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tersebut menurun sebesar 22,55 persen atau sebanyak 102 aduan di Tahun 2022,” terangnya.

Selain penanganan pengaduan, Kantor OJK Tegal menyelenggarakan layanan konsultasi dan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) kepada masyarakat umum. Selama Tahun 2023, tercatat 1.355 layanan konsultasi telah diberikan kepada masyarakat, yakni 119 layanan telepon, 568 layanan tatap muka/walk in, dan 800 layanan whatsapp. Sementara jumlah permintaan layanan SLIK sebanyak 10.401 permintaan.

Selama Tahun 2023, terdapat peningkatan jumlah edukasi secara masif yakni sebanyak 95 kegiatan edukasi atau meningkat sebesar 83,69 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 52 kegiatan edukasi. Peserta edukasi didominasi kategori masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, dan pelaku UMKM dengan jenis edukasi berupa sosialisasi, pendampingan, workshop, talkshow, podcast, dan kompetisi.

Terkait publikasi kepada masyarakat kata Noviyanto dilakukan melalui media sosial instagram @ojk_tegal dengan jumlah konten selama Tahun 2023 sebanyak 179 konten serta jumlah jangkauan sebanyak 95.548 reach.

Perkembangan TPAKD

Peningkatan inklusi (akses) keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dilaksanakan secara sinergis bersama Pemerintah Daerah setempat. Secara khusus peningkatan akses keuangan di desa diimplementasikan dalam program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dengan pilot project Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Program tersebut mendorong peningkatan akses keuangan di pedesaan melalui proses pra inkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi. Selama tahun 2023 telah dipetakan kebutuhan akses keuangan di wilayah tersebut dan ditetapkan 300 sampel perhitungan warga desa sebagai indikator keberhasilan program dimaksud.

Hingga program tersebut berakhir, telah terjadi peningkatan akses keuangan sebesar 100 persen pada 300 sampel warga tersebut. “Kantor OJK Tegal berharap, rangkaian inkubasi yang telah dilaksanakan di Desa Rembul dapat diimplementasikan di desa-desa lain agar peningkatan akses keuangan dapat merata baik di wilayah perkotaan dan perdesaan,”tutup Noviyanto.

Sutrisno