blank
Anggota Polsek Toroh menunjukkan sepeda motor yang rusak parah akibat tersambar KA Agro Bromo Anggrek. Foto: Dok Polsek Toroh.

GROBOGAN (SUARABARU/ID) – Sebuah sepeda motor tersambar kereta api Argo Bromo Anggrek, Selasa, 16 Januari 2024, di perlintasan KM56+4 jalur hulu di Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh, sekitar pukul 02.15 WIB dinihari.

Menurut Kaplsek Kapolsek Toroh AKP Saptono Widyo, peristiwa kecelakaan ini bermula ketika kereta api Argo Bromo Anggrek melaju dari arah barat ke timur dan melintas di Perlintasan KM 56+4/5 jalur hulu.

Dari jauh, masinis kereta api sudah membunyikan semboyan 35, sebagai peringatan bahwa kereta akan melintas. Namun, sebuah sepeda motor yang dikendarai Domo, warga Dusun Samben, Desa Pilangpayung ini, tetap melintas. “Masinis sudah membunyikan semboyan 35 berulang-ulang, namun korban yang saat itu naik sepeda motor dan mengangkut sayur-sayuran tetap melintas,” jelas AKP Saptono.

AKP Saptono menjelaskan diperkirakan korban tidak mendengarkan, hingga akhirnya tetap melintas. Lantaran jarak yang sudah dekat, kecelakaan antara sepeda motor Supra X bernopol K 6056 VP dengan KA Argo Bromo Anggrek tidak dapat dihindarkan.

“Rencananya korban akan mengantarkan sayur ke pasar, tetapi belum sampai di pasar, korban sudah tertemper kereta api. Penanganan selanjutnya diserahkan ke Unit Laka Lantas Polres Grobogan,” jelas AKP Sapto, sapaan akrabnya.

Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia tidak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya, korban dievakuasi dan dibawa ke RS sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo membenarkan adanya insiden KA Argo Bromo Anggrek urusan Gambir – Surabaya Pasar Turi tertemper sepeda motor di jalur hulu KM 56+6, antara Stasiun Sedadi – Ngrombo.

Franoto menjelaskan, masinis KA sudah melakukan upaya yakni membunyikan suling lokomotif berulang kali, namun tidak diindahkan oleh pengendara sepeda motor tersebut. “KAI turut prihatin dan belasungkawa atas kejadian ini. KAI juga menyayangkan adanya kejadian ini karena dapat mengganggu dan merugikan keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api,” jelas Franoto dari keterangan resmi yang diterima.

Pihaknya menegaskan, tidak ada imbas kerusakan sarana akibat kejadian ini. Akan tetapi, perjalanan KA mengalami keterlambatan 10 menit pada KA Argo Bromo Anggrek.

“Perjalanan terlambat 10 menit karena adanya pemeriksaan rangkaian KA oleh masinis pascakejadian,” jelas Franoto.

Sosialisasi Adanya kejadian ini, KAI Daop 4 Semarang terus melakukan sosialisasi keselamatan pada masyarakat sebagai upaya preventif dalam rangka menekan angka kecelakaan.

“Kami juga meminta bantuan kepada masyarakat untuk mengingatkan para pengguna jalan agar selalu waspada dan tidak melintas di perlintasan sebidang ketika KA akan lewat karena sangat membahayakan,” imbau Franoto.

Tya Wiedya