BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Prof Dr Abdul Ghofur MAg, menjadi peserta terbaik dalam Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional Angkatan XIV.
Atas prestasinya itu, Ghofur mendapat sertifikat yang diserahkan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Prof Dr Ilyas Supena MAg, disaksikan Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Tengah, Dr H Najahan Musyaffa MA dan Kaprodi Manajemen Haji dan Umrah (MHU) Dr H Abdul Sattar.
Dalam upacara penutupan Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional Angkatan XIV, di Asrama Haji, Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jumat (12/1/2024). Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Dr H Mudhofi MAg, yang juga selaku penanggungjawab akademik kegiatan itu melaporkan, dari 60 orang peserta, yang dinyatakan lulus Sangat Memuaskan ada tiga orang, Memuaskan (52), Baik (4), dan satu orang dinyatakan Lulus Bersyarat.
Saat menutup acara ini, Prof Ilyas mengatakan, kegiatan ini dalam rangka membantu pemerintah, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas haji profesional, yang paham dan menguasai tugas-tugasnya di lapangan.
”Materi yang disampaikan sangat lengkap, mulai dari teori sampai praktik. Dan diawali Pembimbingan di Tanah Air, Embarkasi, pesawat, di Tanah Suci hingga kembali lagi ke Tanah Air,” ujar dia.
Ditambahkan Prof Ilyas, pihaknya mengajak para pengusaha travel haji dan umrah, pengurus KBIHU dan masyarakat, untuk memanfaatkan kegiatan sertifikasi ini, sebagai ikhtiar untuk menambah bekal sekaligus pengalaman, bila sewaktu-waktu dibutuhkan menjadi petugas pembimbing ibadah haji.
BACA JUGA: Gelar Team Launching, Satya Wacana Salatiga Siap Berlaga di IBL
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wilayah IPHI Jateng, Dr H Najahan Musyaffa MA, memberikan apresiasinya, karena dipercaya untuk bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, serta dengan Dirjen PHU, guna menyelenggarakan kegiatan sertifikasi.
Disampaikan juga, petugas haji sebaiknya menguasai berbagai masalah yang dihadapi calon jamaah haji. Sehingga persoalan-persoalan teknis menyangkut ibadah, baik di Tanah Suci, embarkasi, pesawat dan lain-lainnya, bisa terlayani dengan baik.
”Persoalan haji dari tahun ke tahun selalu berubah-ubah, dan berganti-ganti. Karena itu para pembimbing harus rajin membaca peraturan dan perundang-undangan menyangkut haji dan umrah,” pinta Najahan.
Dalam rangka menjaga kemabruran haji sepanjang hayat, dia mengajak para jamaah haji dan umrah, sekembalinya ke Tanah Air untuk bergabung dalam organisasi IPHI.
Riyan