blank
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Drs. Ahmad Luthfi bersama para Kapolres jajaran dalam Rilis Akhir Tahun. Foto: Ning S/SUARABARU.ID

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Drs. Ahmad Luthfi menyebut, dalam pengamanan Pemilu 2024, Polda Jateng telah menerjunkan 22.328 personel dibantu 4.614 personel dari Kodam IV/Diponegoro melalui Operasi Mantap Brata.

Pengamanan tersebut tersebar di 117.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Kapolda Luthfi dalam Rilis Akhir Tahun 2023 yang digelar di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Jumat (29/12/2023).

Ia mengatakan, dalam menciptakan Pemilu yang aman dan damai di Jawa Tengah, Polda Jateng sudah menerapkan Cooling System. Hingga saat ini tahapan Pemilu masuk dalam masa kampanye, dari 28 November 2023 hingga 10 Pebruari 2024 mendatang.

Dalam gelaran Rilis Akhir Tahun tersebut, Luthfi mengungkapkan, ada 4.127 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama tahun 2023 di Jawa Tengah. Menurutnya, angka tersebut berkurang 6 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni 4.390 korban, meskipun jumlah kecelakaan lalu lintas naik 5 persen.

Luthfi menyampaikan, untuk korban luka ringan naik dua persen dari 35.915 menjadi 36.789, sedangkan korban luka berat turun 10 persen dari 80 orang ke 74. Untuk kerugian akibat kecelakaan naik 44 persen dari Rp. 24.696.005.000 menjadi Rp. 44.233.725.000.

Menurut Luthfi, hal tersebut akan menjadi prioritas penanganan dari Ditlantas Polda Jateng untuk terus mensosialisasikan keselamatan berkendara.

Luthfi menambahkan, dalam penanganan kasus kecelakaan menonjol, berbagai inovasi juga dilakukan. “Salah satunya adalah ETLE akan kita maksimalkan termasuk mengerahkan ETLE Drone,” ujar Luthfi.

Ia menyebut patroli drone sudah dilakukan. “Patroli drone tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berlalulintas, namun juga akan membantu saat ada kemacetan dan mengetahui permasalahan dengan cepat,” sambungnya.

Dengan ETLE Drone, kata Luthfi, akan mampu menyelesaikan masalah baik yang sifatnya menonjol, pengungkapan, ataupun kemacetan.

“Kita akan lebih tingkatkan upaya preemtif, preventif, dan penegakan hukum dalam meningkatkan kesadaran masyarakat,” tandas Luthfi.

Ning S