GROBOGAN– Momentum Hari Pahlawan 10 November, dipergunakan Satlantas Polres Grobogan, untuk melakukan razia rutin. Operasi ini digelar di Jalan Diponegoro, Kota Purwodadi, Minggu (10/11). Yang unik, para petugas saat melakukan operasi itu sambil membawa beberapa foto pahlawan.
Terlihat dalam operasi ini, seorang pelajar yang berboncengan dihentikan petugas. Pengendara ini diminta menunjukkan kelengkapan surat berkendaranya. Namun pelajar sebuah SMA swasta ini tidak dapat menunjukkan SIM dan STNK.
BACA JUGA: Puting Beliung Robohkan Dua Rumah di Karangrayung
Kepada pengendara, petugas lalu menunjukkan sebuah gambar pahlawan. ”Tebak, siapa nama pahlawan ini dan berasal dari mana?” tanya petugas.
Kedua pelajar ini pun ternyata tidak dapat menyebutkan nama pahlawan yang dimaksud. Akhirnya, pengendara diberikan surat tilang dan diminta minum sebotol minuman kesehatan. Meski pengendara itu menolak, namun akhirnya menuruti permintaan petugas untuk menerima surat tilang, dan sebuah pita merah putih.
Dalam kesempatan itu, Kasatlantas Polres Grobogan, AKP Yogi melalui Kanit Turjawali Iptu Joko Susilo mengatakan, pihaknya melakukan operasi rutin bertepatan dengan Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
FOTO PAHLAWAN: Petugas Satlantas Polres Grobogan saat menyerahkan beberapa foto pahlawan kemerdekaan, yang diterima perwakilan guru MAN 1 Grobogan. Foto: hana eswe
Serahkan Foto
”Tadi usai upacara Hari Pahlawan, kami dari Satlantas Polres Grobogan melakukan razia rutin di Jalan Diponegoro. Tepatnya di depan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan. Kami mengambil momentum Hari Pahlawan ini dalam razia,” kata dia.
Menurutnya, setiap pengguna jalan termasuk pelanggar akan diberi kuis. Bagi yang bisa menjawab, tidak ditilang alias hanya teguran saja. ”Tetapi bagi yang tidak bisa menjawab, dan tidak dapat menunjukkan surat kelengkapan berkendarannya, akan kami tilang. Jumlahnya sekitar 25 pengendara yang kita tilang,” ujar Iptu Joko.
Usai melakukan razia, para petugas langsung menuju ke MAN 1 Grobogan, yang tidak jauh dari lokasi operasi. Seluruh gambar pahlawan yang dibawa itu, kemudian diserahkan kepada para guru sekolah itu, sebagai bentuk kepedulian untuk mengajarkan para generasi muda guna menghargai jasa-jasa pahlawan bangsa.
suarabaru.id/Hana Eswe
