SUNTIK pemutih (whitening injection) merupakan metode untuk memutihkan kulit dengan cara menyuntikkan larutan pencerah kulit yang berisi kombinasi larutan vitamin C dan bahan lain (seperti tranexamic acid dan glutathione). Larutan tersebut disuntikkan ke punggung tangan agar masuk pembuluh darah.
Prosedur kecantikan tersebut menawarkan khasiat mencerahkan warna kulit dengan cepat. Dari prosesnya yang tergolong instan, anda perlu mengenali terlebih dahulu bahan aktif, bahaya, serta prosedur suntik pemutih yang aman.
Berdasarkan laman Food and Drugs Administration (FDA), produk kecantikan dengan iming–iming bisa memutihkan kulit perlu diwaspadai.
Terlebih jika anda suntik pemutih sembarangan dengan kata lain tanpa anjuran dokter atau ahli dermatologi. Hal yang dikhawatirkan jika zat yang disuntikkan ke tubuh mengandung bahan kontaminan berbahaya.
Bahan aktif dalam suntik pemutih
Vitamin C. Vitamin C sering digunakan sebagai bahan aktif produk kecantikan karena kandungan antioksidannya bagus untuk kulit. Selain dapat meningkatkan warna kulit menjadi lebih cerah, antioksidan ini juga dapat meningkatkan produksi kolagen.
Glutathione. Glutathione merupakan antioksidan dengan anti–aging untuk mengurangi tanda–tanda penuaan pada kulit wajah. Tak hanya itu, glutathione juga berperan mencerahkan kulit serta menghambat produksi melanin.
Tranexamic acid. Tranexamic acid merupakan jenis asam yang bermanfaat untuk menghentikan pendarahan dengan reaksi pembentukan gumpalan darah. Tranexamic acid berbentuk tablet dan cairan. Kegunaannya yaitu dapat mengatasi hiperpigmentasi, melembapkan kulit, dan meredakan iritasi kulit.
Awas Ada Bahaya
Pada dasarnya, bahan aktif yang digunakan dalam suntik pemutih mempunyai manfaat untuk perawatan kulit. Namun, yang menjadi risiko adalah dosis yang diberikan berlebihan atau tidak tepat.
Suntik pemutih yang tidak sesuai dengan prosedur dapat menimbulkan masalah kulit, diantaranya:
Infeksi sel kulit. Kulit manusia berfungsi sebagai penghalang mikroorganisme. Oleh sebab itu, tindakan apapun yang merusak kulit dapat menimbulkan infeksi.
Menyuntikkan zat aktif dengan dosis berlebihan dapat menurunkan produksi melanin dalam tubuh sehingga kulit lebih sensitif.
Memar. Efek lain dari suntik pemutih adalah menyebabkan kulit menjadi memar, bahkan hingga pendarahan dan hematoma. Jika suntik diberikan melalui pembuluh darah, dapat mengakibatkan sepsis, anafilaksis, dan reaksi alergi berat.
Dosis berlebih dari cairan suntik pemutih berisiko menimbulkan masalah lain dalam jangka waktu panjang. Contohnya gangguan metabolisme, keracunan syaraf, gangguan fungsi ginjal, nyeri perut, dan nekrolisis epidermal (kulit melepuh seperti terbakar).
Prosedur aman
Metode whitening injection memang dapat dilakukan jika prosedurnya benar, dosis sesuai, serta mengikuti anjuran dokter. Agar prosesnya lebih aman dan terhindar dari bahaya suntik pemutih abal–abal. Pastikan anda memperhatikan tips berikut:
Melakukan suntik pemutih di klinik kecantikan resmi yang ditangani dokter resmi. Konsultasi dulu ke dokter dermatologis untuk mengetahui kondisi kulit. Pahami dengan baik tindakan whitening injection termasuk efek samping serta perawatan pasca injeksi.
Aninda Eka Rahayu