blank
Peserta sedang mencoba kano yang akan digunakan untuk Karimunjawa Kayak Trip

JEPARA ( SUARA BARU, ID) – Kerusakan ekosistem terumbu Karang yang terjadi di Karimunjawa sejak tahun 2019 mendorong Greenpeace Indonesia menyelenggarakan Karimunjawa Kayak Trip Selasa (19/2023). Kegiatan yang menggandeng Lingkar Juang Karimunjawa ini bertujuan untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan, utamanya terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa.

Karimunjawa Kayak Trip yang diikuti oleh 50 lebih aktivis lingkungan berupa perjalanan menyusuri titik titik kerusakan lingkungan. Ada dua isu penyebab kerusakan terumbu karang yang diangkat yaitu kerusakan akibat limbah tambak ilegal dan kerusakan akibat tertabrak tongkang.

Untuk mengunjungi kawasan terumbu karang dan lingkungan yang rusak rombongan menggunakan puluhan kayak, perahu kecil bertenaga manusia. Diisamping mendokumentasikan kerusakan dari udara dan dari dalam air, juga dibentangkan spanduk SAVEKARIMUNJAWA berkuran 5 X 15 m diatas air laut. “Tujuannya agar kerusakan lingkungan di Karimunjawa mendapatkan perhatian dari semua fihak, ” ujar Ketua Lingkar Juang Karimunjawa Bambang Zakariya.

blank
Peserta Karomunjawa Kayak Trip

“Kami sangat mengapresiasi kesediaan Greenpeace Indonesia untuk bersama-sama memperhatikan pelestarian lingkungan hidup di Karimunjawa yang terus saja terjadi, ” ujar Bang Jack, panggilan Bambang Zakariya usai penjelasan kegiatan Karimunjawa Kayak Trip.

Ia juga menjelaskan, sejak tahun 2018, warga Karimunjawa konsisten melawan tongkang-tongkang batubara yang merusak terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, “Kini warga juga diperhadapkan pada keberadaan tambak-tambak udang yang merusak mangrove dan mencemari laut mereka sejak tahun 2019.

Karena itu aktivis lingkungan Karimunjawa dan Jepara bersama Greenpeace Indonesia mengadakan kayak trip dengan menyusuri titik-titik kerusakan lingkungan agar tumbuh komitmen bersama untuk menyelamatkan Karimunjawa dalam gerakan #SaveKarimunjawa.

Hadepe