blank
Bupati berfoto bersama para seniman, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Sebanyak 24 seniman dari sembilan negara mengikuti Borobudur International Art Fest 2023. “Mereka bersama-sama menyuarakan pesan damai lintas negara melalui kesenian,” kata Bupati Zaenal Arifin ketika menerima para peserta, hari ini (Senin 18/9/23).

Para seniman itu berasal dari India, Polandia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Jepang, Tokyo dan Nepal.

Bupati dalam acara di rumah dinasnya itu berterima kasih kepada para seniman yang telah percaya kepada Kabupaten Magelang. Dia juga berterima kasih kepada Umar Chusaeni, pemilik Limanjawi Art House, Tingal Kulon, Desa Wanurejo, RT 01/RW 02, Borobudur, Magelang, atas inisiasinya mengadakan kegiatan tersebut.

Disebutkan, Borobudur saat ini menjadi salah satu super prioritas destinasi pariwisata, maka harus berbenah. Borobudur merupakan candi terbesar di dunia, sehingga memiliki nilai seni yang tidak ternilai.

“Terima kasih kepada Tuhan karena menjadikan wilayah ini sebagai salah satu warisan dunia,” katanya.

Kita, kata dia, diminta menjaga dan merawatnya. Dalam hal itu Umar Chusaeni merawat dunia mengambil peran melalui seni lukis. Acara itu menghadirkan seniman dari sembilan negara.

Tentunya, lanjut Bupati, kehadiran para seniman akan menambah semangat warga Magelang. Untuk lebih menghargai karya- karya yang ada di seputar Borobudur.

Boleh Berbeda

 

“Dari kegiatan ini intinya menyatukan. Boleh berbeda-beda agama, negara, tetapi tetap satu bahwa kita hidup di dunia ini. Kita harus cinta dengan alam dan apa yang kita tinggali. Karena tinggal di Nepal, Polandia, Vietnam, Thailand, Singapura dan lainnya, intinya tetap mendiami bumi ini,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengajak, menyatukan persepsi melalui pertemuan para seniman yang hadir di Magelang. Tentunya kehadiran para seniman itu banyak memberi pesan, salah satunya menggambarkan bahwa di Indonesia aman. Harapannya kunjungan wisatawan lebih banyak lagi yang datang ke Magelang. “Ini modal untuk mendatangkan wisatawan ke Magelang,” harapnya.

Berkenaan dengan kegiatan itu semua lini bekerja bareng. Melibatkan pula Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata, untuk ikut memberikan suport.

Bupati berharap itu akan menjadi even rutin setiap tahun. Diharapkan juga akan lebih banyak lagi negara yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Sehingga akan memberikan pesan positif bahwa Indonesia aman, Borobudur keren. Mereka bisa menyampaikan kepada warga di negara masing-masing,” harapnya.

Dijadwalkan bentuk kegiatannya berupa pameran selama satu bulan di Limanjawi. Sedangkan workshop sejak tanggal 17 sampai 22 September.

Bangga

Pemilik Limanjawi Art House,
Umar Chusaeni, dalam kesempatan itu berterima kasih kepada Bupati yang telah menerima dengan baik kegiatan tersebut. Disebutkan, kegiatan itu diinisiasi pelaku seni budaya Borobudur yang dibantu Hari Susanto seniman dari Yogyakarta.

“Kami sangat bangga karena Borobudur menjadi tempat kegiatan. Banyak seniman dunia yang ingin tahu Borobudur seperti apa. Borobudur menjadi salah satu icon dunia. Seniman ada keingintahuan dan ada dampak di masing-masing negara,” katanya.

Disebutkan, selama tujuh hari mereka akan melukis bersama dan membuat karya bersama dengan mengeksplore desa di sekitar Borobudur. Lalu, karya mereka akan dipamerkan di Limanjawi.

Eko Priyono