blank
Narasumber menyampaikan materi dalam pelatihan peningkatan kualitas jurnalistik. Foto : SB/dok HDI Kemenag

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Kantor Kementerian Agama Wonosobo Dr H Panut, SPd MPd mengatakan jajarannya siap membangun sinergi dan komunikasi yang erat dengan media atau wartawan.

“Media merupakan sarana yang sangat strategis dan efektif untuk membangun komunikasi publik. Wartawan sebagai penyebar informasi juga punya posisi dan peran yang sangat penting. Karena itu, insan Kemenag harus membangun relasi dengan insan pers” katanya.

Panut mengatakan hal itu saat membuka kegiatan “Peningkatan Kualitas Jurnalistik” yang digelar Kantor Kemenag Wonosobo di Kresna Resto Garden, Kamis (7/9/2023). Bertindak sebagai pemateri, Muharno Zarka (wartawan SUARABARU.ID) dan Agus Supriyadi (jurnalis Wonosobo Ekspres).

Dikatakan Kepala Kemenag, pihaknya punya website kemenag.go.id, yang tiap harinya memuat berita secara online tentang kegiatan di Kemenag. Peringkat pemberitaan media Kemenag Wonosobo saat ini masih di urutan 17 dari 35 Kabupaten/Kota di Jateng dan perlu ditingkatkan lagi.

“Tim Media Center atau Humas, Data dan Informasi (HDI) Kemenag Wonosobo diharapkan semakin ahli, baik dalam proses penyusunan hingga penyebaran berita. Selain juga bisa membedakan fakta atau opini, hingga isu dan hoax. Mampu menjaga kualitas informasi yang diedarkan,” tandasnya.

Kegiatan tersebut diikuti tim HDI Kemenag dan tim Humas Satuan Kerja (Sarker) Madrasah di lingkungan Kemenang untuk menyambung komunikasi dengan media di Wonosobo baik dari media cetak, elektronik, maupun media online.

7 Prioritas

blank
Peserta pelatihan jurnalistik yang digelar Kemenag Wonosobo foto bersama. Foto : SB/dok HDI Kemenag

Dr Panut menyebut bahwa salah satu fokus kerja dan tugas Kemenag ada di tujuh (7) prioritas.
Awalnya Kemenag banyak dilihat dari sisi KUA, maka sekarang ini ada revitalisasi di 7 program yang sangat diutamakan. Yakni untuk memberi pelayanan lebih tentang keagamaan secara umum untuk semua agama.

“Dari 7 skala prioritas diutamakan program digital dan penguatan moderasi beragama. Semua kegiatan di Kemenag musti dipublikasikan di media internal maupun media mainstream yang punya kemampuan mengolah berita dengan baik,” imbuhnya.

Saat ini, menurutnya, yang menjadi ikon di tahun ini adalah moderasi beragama yang sangat diperlukan, mengingat dasar negara Indonesia Pancasila, dengan sila yang pertama Ketuhanan yang Maha Esa.

Dikatakan, tahun 2022, ditetapkan sebagai tahun toleransi dan 2023 jadi tahun kerukunan. Karena sangat dekat dengan pesta demokrasi yang rentan berbagai masalah. Terkait implementasi agama dengan cara moderat ini akan dukung keberagaman. Prinsip moderasi lainnya adalah anti kekerasan baik fisik verbal atau nonverbal lainnya

Pihaknya menambahkan bahwa Kemenag ingin tekankan wawasan kebangsaan dengan empat (4) pilarnya yang digaungkan di seluruh wilayah. Selain juga pentingnya literasi digital yang beretika digital serta pentingnya kearifan budaya lokal yang bisa diangkat dari Wonosobo.

“Keberagaman agama kepercayaan dan golongan di Wonosobo menjadi cerminan dari praktik ini dan bisa digaungkan lewat media. Maka kami undang teman-teman jurnalis agar tim media bisa tingkatkan kompetensinya. Salah satunya pentingnya sajikan data berdasarkan fakta,” pungkasnya.

Muharno Zarka