GROBOGAN – Sesuai kontrak kerja, pembangunan Taman Kuliner Revolusi Mental (TKRM) dijadwalkan selesai pada Sabtu (19/10). Sehari sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan melakukan pemeriksaan bersama tim dari instansi terkait untuk melakukan pengecekan atas pekerjaan pembangunan TKRM tersebut.
“Pengerjaan proyek ini batas akhir sesuai kontrak hari Sabtu (19/10). Karena Sabtu libur, maka dilakukan pemeriksaan hari ini,” ujar Kepala DLH Grobogan N Agus Prastowo.
Agus mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan melihat progress pekerjaan pembangunan TKRM hampir 100 persen. Dari pengecekan langsung di lokasi, ada beberapa yang belum selesai yakni diantaranya pemasangan kerpus genteng kamar mandi dan merapikan pekerjaan di beberapa titik yang belum sempurna.
“Pekerjaan yang belum selesai tinggal sedikit dan besok (Sabtu-red) dipastikan sudah rampung semuanya. Selain itu, rekanan kita minta merapikan hasil pekerjaan di beberapa titik,” jelasnya.
Akan Tampung 140 PKL
Proyek TKRM ini dibangun pelaksana CV Kusuma Semarang sebagai rekanan DLH dan dianggarkan senilai Rp 4,9 M yang bersumber dari APBD. Taman ini akan menampung 140 pedagang kaki lima. Jumlah tersebut melebihi target semula yakni 70 PKL saja.
“Semula taman ini direncanakan untuk 70 PKL. Kemudian, setelah ada koordinasi dengan Disperindag dan akhirnya tempat yang disediakan bertambah menjadi 140 unit,” lanjut Agus, sapaan akrab N Agus Prastowo.
Setelah selesai proyek, pihak rekanan juga diminta menambah fasilitas di lokasi TKRM pada masa pemeliharaan pekerjaan, seperti penyediaan jalur untuk penyandang disabilitas yang memang belum masuk pada tahap perencanaan.
Belum Bisa Ditempati Langsung
Agus juga mengatakan, TKRM ini belum bisa ditempati langsung oleh para PKL meski proyek telah selesai. Pasalnya, pihaknya harus berkoordinasi lagi dengan pihak Disperindag. Di samping itu, di area TKRM juga sedang ditata paving. Khususnya di bagian pelataran.
“Saat ini, pemasangan pavingnya mulai dikerjakan dan dananya berasal dari APBD Perubahan 2019. Jadi, proyek pemasangan paving ini terpisah dari pembangunan TKRM,” tambah Agus.
Pihaknya berharap jika nantinya semua proyek yang ada di Taman Kuliner dan Revolusi Mental ini selesai, para pedagang dapat menempati dan pengunjung bisa menikmati makanan dengan hiburan yang dijamu di taman yang berada di seberangnya.
suarabaru.id/Hana Eswe.