blank
Operasi pasar yang dilakukan Bulog Kantor Cabang Pati di Pasar Bitingan. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kudus terus mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. Kekeringan panjang diduga menjadi pemicu dari naiknya komoditas makanan pokok ini.

Pantauan di sejumlah pasar, harga beras IR kualitas premium berada di angka Rp 13.500 per kilogram, naik dibandingkan harga sebelumnya Rp 13.000 per kilogram. Sementara, untuk beras IR kualitas medium, harga sekarang Rp 12.000, naik dari harga sebelumnya Rl 11.000 per kilogram.

Sejumlah pedagang mengatakan, kenaikan harga beras sudah terjadi dari pedagang besar dan penggilingan padi. Pedagang eceran hanya bisa mengikuti naiknya harga yang terjadi.

“Dari penggilingannya sudah naik, jadi kami ikut saja,”kata Muslimah, pedagang beras di pasar Baru, Kudus, Senin (28/8).

Berdasarkan informasi dari kalangan pedagang, kenaikan harga beras dipicu kemarau yang berkepanjangan sehingga petani belum bisa melakukan tanam. Ditambah lagi prediksi awal Musim Tanam juga diperkirakan mundur akibat banyaknya lahan yang belum terairi.

Di wilayah Kudus, gelontoran air sistem irigasi Waduk Kedungombo juga baru akan dilaksanakan pada 15 September 2023.

Sementara, Pimpinan Bulog Kantor Cabang Pati, Eko Hendrawanto mengakui kenaikan harga beras yang mulai terjadi. Sebagai langkah antisipasi, menurut Eko, Bulog Pati melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di wilayah kerjanya (Kudus, Pati, Blora,  Rembang, Blora).

“Dalam rangka penguatan program SPHP, Bulog Kantor Cabang Pati telah bekerjasama dengan 110 Pengecer yang tersebar di 33 Pasar,”tandas Eko.

Menurut Eko, kuantum rata-rata pengiriman per pasar sekitar 2,5 ton dan dalam 1 minggu. Pengiriman juga dilakukan sebanyak dua kali di masing-masing pasar.

“Untuk harga jual dari Gudang sebesar Rp. 8.300/Kg, dan harga tebus oleh pengecer sebesar Rp. 8.600/kg sampai ke titik lokasi kios karena adanya biaya angkut dan bongkar muat. Harga tersebut diharapkan bisa mengintervensi harga pasar yang saat ini masih tinggi,”tandasnya.

Di samping pasar tradisional, SPHP di Bulog Kantor Cabang Pati juga didistribusikan melalui jaringan ritel modern baik nasional maupun lokal, seperti : PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart), Swalayan ADA baik yang ada di Kudus maupun Pati.

Terkait dengan ketersediaan stok, kata Eko, saat ini jumlah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Gudang Bulog Kantor Cabang Pati saat ini mencapai 16 ribu ton. Jumlah tersebut masih mencukupi pemenuhan kebutuhan dalam beberapa bulan ke depan.

Ali Bustomi