JEPARA (SUARABARU.ID)- Salah satu jenis perahu tradisional di Indonesia terdapat jenis Jukung. Jukung berfungsi sebagai alat perhubungan dan perdagangan serta perlengkapan menangkap ikan di sungai.
Ada hal unik yang dilakukan masyarakat nelayan di Dusun Mrican, Desa Kemujan yang terletak di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Dalam peringatan HUT RI yang ke- 78 salah satu lomba yang digelar adalah perlombaan balap perahu Jukung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemuda Dusun Mrican ini menggandeng para mahasiswa Universitas Islam Indonesia (Unisnu) Jepara dan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di dusun setempat.
Salah satu Koordinator KKN Unisnu, bernama Ezza, menilai, balap jukung yang sudah dilaksanakan selama dua tahun itu harus tetap dilestarikan. Senada dengan Ezza, Koordinator tim KKN Unwahas juga mengatakan bahwa, “Lomba balap Jukung itu sangat unik karena sesuai dengan wilayah Karimunjawa yang terkenal dengan pesona lautnya”.
Lomba balap jukung dilaksanakan di Sunset View Mrican. dengan menggunakan teknis balapan siapa cepat dia menang dan yang terbalik akan didiskualifikasi. Lomba balap jukung dilakukan berkelompok yang mana setiap kelompok terdiri dari tiga orang.
Sebagai bentuk keamanan panitia HUT Kemerdekaan RI menyediakan life jacket untuk peserta lomba. Jukung atau sampan yang digunakan adalah sampan fiber yang tidak ada penyeimbangnya sehingga peserta akan lebih sulit untuk menyeimbangkan. Peserta lomba ini terdiri dari masyarakat dusun Mrican dan peserta KKN kolaborasi.
Salah satu kelompok pemenang lomba balap jukung yang memenangkan perlombaan mengaku telah menantikan lomba balap jukung jauh-jauh hari. “Lombanya seru, karena lomba ini yang saya tunggu-tunggu setiap 17 Agustus, dan semangat untuk mendapatkan hadiahnya” kata Nur Kholis, perwakilan kelompok.
Tidak hanya lomba balap jukung, kolaborasi KKN Mahasiswa Unisnu dan Unwahas sebelumnya juga menggelar berbagai macam kegiatan di Sunset View Mrican, Karimunjawa.
Mereka juga memberikan tontonan kepada warga dengan menampilkan film geguyon yang di produksi oleh mahasiswa UNISNU dan film tentang sejarah dan kemerdekaan Indonesia.
Para mahasiswa KKN juga menggelar berbagai macam lomba khas tujuhbelasan yang dihadiri oleh Kamituwo Dusun Mrican, tokoh agama, instansi pendidikan dan seluruh warga Dusun Mrican. Serangkaian lomba yang digelar adalah lomba dayung, estafet terong, tarik tambang, ular bola, dan corong bola.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Dusun Mrican, serta Pak Ubaidurrohman yang telah mengarahkan kami (Mahasiswa KKN Unisnu dan Unwahas) untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman Pemuda Dusun Mrican”, ujar Nailul, Ketua Panitia lomba.
ua
