SEMARANG, SuaraBaru –Sebanyak 70 peserta mengikuti Pelatihan Managemen Usaha Bagi Koperasi dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Usaha Kecil Bidang Boga di Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Tengah Banyumanik Semarang, mulai Senin (14/10) hingga Jum’at (18/10).
Peserta pelatihan selama lima hari itu terdiri 30 pengurus koperasi dan 40 pelaku UMKM di bidang boga dari 12 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Pelatihan diberikan untuk memberi wawasan baru pelaku koperasi dan UMKM boga.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop dan UKM) Jawa Tengah Dra Ema Rachmawati M Hum mengatakan pengusaha boga tidak cukup hanya mengandalkan produk yang akan dijual tanpa mengetahui psikologi konsumen.
“Saat ini konsumen makanan sudah lebih pintar memilih makanan yang akan dibeli. Tidak sekadar melihat rasa dan rupa. Tapi juga menghitung nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Karena makanan sangat terkait dengan kesehatan seseorang,” tegasnya.
Menurut Ema, saat ini konsumen makanan punya beberapa pertimbangan ketika akan membeli produk boga. Mereka akan memilih jajanan yang rendah korbohidrat dan lemak yang bisa menjadi sumber penyakit bagi konsumen. Karena itu, masalah gizi perlu diperhatikan.
“Jika pengusaha boga tidak memperhatikan kebutuhan dan kemauan konsumen maka produk yang dipasarkan tidak akan lagu. Selain masalah gizi dan kebersihan makanan, kemasan yang unik dan menarik akan lebih memikat bagi pembeli,” katanya.
Prinsip Koperasi
Alumnus S1 Sosiatri UGM dan S2 UI tersebut juga menyampaikan pelaku koperasi harus tahu azas dan prinsip koperasi yang dijalankan. Bila semua azas dan prinsip koperasi dijalankan dalam manajeman, usaha yang dijalankan pasti akan berhasil.
“Sebaliknya jika pelaku koperasi meninggalkan azas dan prinsip yang ada maka usaha yang dijalankan pasti akan gagal. Azaz kekeluargaan dan gotong royong serta 7 prinsip koperasi harus menjadi nafas agar koperasi bisa menghidupi anggotanya,” tegas dia.
Dikatakan Ema, prinsip koperasi meliputi bersifat sukarela, pengelolaan demokratis, adil dalam pembagian SHU, ada balas jasa modal, kemandirian, pelatihan bagi pengurus maupun anggota dan ada kerja sama antar koperasi.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Tengah Hatta T Yunus S STP MSi mengatakan pelatihan ini digelar dalam rangka membekali kemampuan managemen bagi pengurus koperasi yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah.
“Selain itu juga guna menambah motivasi untuk memajukan koperasi dan pengembangan diversifikasi usaha. Jadi koperasi tidak hanya menjalankan satu usaha tapi bisa melakukan teroboasan lain sesuai perkembangan teknologi yang ada,” sebutnya.
Selain diberi materi managemen koperasi, peserta pelatihan juga akan mendapatkan strategi bisnis e-commerce, melakukan pemasaran online, mendesain website dan praktik mengelola website dari Gapura Digital Semarang.
SUARABARU.ID/Muharno Zarka