MAGELANG – Jersey dan medali untuk peserta pada lomba lari Borobudur Marathon 2019 diluncurkan Minggu (6/10). Acara launching yang bertempat di Plataran Heritage Borobudur Hotel & Convention Center, Borobudur, Kabupaten Magelang, berlangsung meriah dengan kegiatan fun run bertajuk #RoadtoBorobudurMarathon.
Sekitar 350 pelari dari berbagai komunitas maupun pegiat lari di Magelang dan sekitarnya memeriahkan acara tersebut. Mereka yang hadir berasal dari komunitas lari Magelang, Semarang, Solo, Yogja, Klaten, Purworejo, Pekalongan, Purworejo, dan dari Kabupaten maupun Kota lainnya yang ada di Jawa Tengah.
Pada edisi 2019, desain jersey Borobudur Marathon berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jersey ajang lari maraton tahun ini dibuat dengan desain lebih minimalis, tapi tetap elegan. “Filosofi desain Borobudur Marathon 2019 adalah memberikan kesan lebih dewasa, seiring dengan bertambah matangnya Borobudur Marathon sebagai sebuah rangkaian acara lomba lari,” terang Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno.
Konsep minimalis desain jersey tahun ini terletak dari penggunaan kolaborasi warna yang tidak berlawanan. Pada tahun lalu, jersey menggunakan kolaborasi biru kuning untuk pria dan merah marun digabung warna kuning untuk wanita.
Untuk tahun ini, panitia memilih jersey bermotif polos dengan warna merah marun. Tampilan jersey Borobudur Marathon 2019 juga dibuat elegan menggunakan gradasi warna merah, tanpa ada elemen dekoratif seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, logo Borobudur Marathon ditulis dengan huruf berwarna putih, kontras dengan warna baju secara keseluruhan. Tulisan Borobudur dibuat lebih tebal dan di bawahnya tertulis Marathon 2019.
Pada tahun ini, tema Borobudur Marathon masih berhubungan dengan tema tahun-tahun sebelumnya, yaitu Synergy and Harmony. Pada tahun lalu, Borobudur Marathon mengusung tema Reborn Harmony.
Tiga Medali
Di bagian lain, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An menjelaskan, ada tiga jenis medali di BorMar 2019 yaitu bronze, silver, dan gold. “Medali emas hanya akan diberikan kepada peserta yang finis 42,195 kilometer,” ujar Liem Chie An.
Medali itu berbentuk segi enam dengan tulisan ‘Borobudur Marathon 2019’ tepat di bagian tengah.
Pada sisi-sisi medali ada garis-garis tegas yang terlihat seperti susunan batu.
Tepat di bawah tulisan ada tekstur bak kulit aligator. Dia menambahkan, desain medali BorMar 2019 terinspirasi dari kontur batuan yang menyusun Candi Borobudur.
Kemudian dipadukan dengan grafik ikonis Borobudur Marathon, yaitu siluet tampak atas Candi Borobudur.
“Melalui medali ini, Borobudur Marathon 2019 ingin bercerita event ini memiliki filosofi seperti Candi Borobudur yang tersusun dari ribuan batuan kokoh yang saling mendukung satu sama lain, sehingga menghasilkan bangunan candi yang kuat dan megah,” urainya.
Pada kesempatan ini, diadakan pula talkshow bersama pelari mengenai aturan dan regulasi lomba. Seluruh pelari diingatkan kembali akan cut off point (COP) dan cut off time (COT) serta pentingnya mendengarkan diri sendiri saat berlari. Hal tersebut sangat penting untuk diketahui, terutama oleh para pelari, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan.
SUUARABARU.ID/TIM SB