blank
Detik-detik menegangkan saat personel Damkar Wonogiri berupaya melepas cincin emas yang terlanjur lekat pada jari tangan Nenek Mukini.(Dok.Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Khabar Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri dapat memberikan pertolongan mencopot cincin yang lekat di jari tangan, itu justru diperoleh dari Jakarta. Demikian pengakuan Nenek Mukini (90) warga Dusun Kayuapak RT 1/RW II, Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri Joko Santosa, semalam, mengungkapkan, Nenek Mukini Senin siang (10/7) diantar oleh keluarganya mendatangi Kantor Damkar di Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kota Wonogiri.

Kedatangannya, untuk minta pertolongan melepas cincin yang lekat di jari tangannya. Karena rasa sakitnya makin hari bertambah, menjadikan Nenek Mukini telepon anaknya yang merantau ke Jakarta. ”Mak, segera datang ke Kantor Damkar Wonogiri, minta tolong untuk dilepaskan,” jawab anaknya melalui ponsel.

Begitulah kisahnya, sehingga Nenek Mukini kemudian diantarkan ke Kantor Damkar Wonogiri. Dalam memberikan pertolongan, Komandan Regu (Danru)-I Suparno bersama anak buahnya, memerlukan waktu sekitar 10 menit. Sebab, posisi cincin terlanjur melingkar lekat menyatu pada pada jari tangannya.

Cincin emas itu dipotong dengan cara digerinda. Bersamaan proses memotongnya, sesekali ditetesi air untuk mengantisipasi rasa sakit. ”Ini merupakan pelepasan cincin dan tindik yang kedelapan kalinya di awal Tahun 2023 ini,” jelas Kepala UPTD Damkar Wonogiri, Joko Santosa.

Balita Lansia

Yang datang ke Kantor Damkar Wonogiri, ada Balita dan ada pula yang sudah Lansia. Bahkan ada yang telah pergi ke rumah sakit tapi ditolak, dan disarankan untuk meminta tolong ke Damkar.

Joko Santosa, mengatakan, pelepasan cincin dari jari tangan atau tindik dari ujung daun telinga, sebenarnya bukan tupoksi (tugas pokok fungsi) Damkar. Tapi ada saja warga yang meminta pertolongan. Ini seperti permintaan untuk ngundhuh sarang lebah, menangkap ular atau biawak yang masuk rumah dan membuat panik penghuninya.

”Di awal Tahun 2023 ini, untuk tugas pokok pemadaman kebakaran kami melakukan 16 kali. Tapi menangkap ular sudah sebanyak 25 kali dan ngundhuh tawon sebanyak 95 kali serta melepas cincin delapan kali,” jelas Joko Santosa.

”Selama kami bisa menolong, kami tolong,” ujar Joko Santosa. Karena menjadi sasaran permintaan tolong, tidak boleh tidak Damkar harus senantiasa siap. Termasuk personel yang bermarkas di Pos Damkar Baturetno (sekitar 40 Kilometer selatan Kota Wonogiri), juga dapat dan siap memberikan pertolongan.

Mestinya, tambah Joko Santosa, Nenek Mukini cukup datang ke Pos Damkar di Kecamatan Baturetno, yang letaknya relatif dekat dengan rumahnya, hanya sekitar 20 Kilometer (KM). Tapi, dia tahunya di Damkar Wonogiri. Makanya, kemudian datang ke Wonogiri yang berjarak sekitar 60 KM dari rumahnya.
Bambang Pur