KENDAL(SUARABARU.ID)-Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono mengatakan, sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 ini, empat RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjadi rumah sakit rujukan TB Resisten Obat (RO).
Wamenkes menyampaikan hal itu saat menghadiri acara Launching RSI Kendal sebagai RS Rujukan Programmatic Management of Drug Resistance Tubercolusis (PMDT) yang digelar di Auditorium Lantai 8 RSI Muhammadiyah Kendal, Rabu (21/6/2023).
Dikatakan, 48 RSMA di sembilan provinsi juga ikut berpartisipasi dalam program pemulihan TB Sensitif Obat (SO).
USAID Mentari TB juga melakukan skrining aktif terintegrasi dengan menggunakan pendekatan “Whole of Hospital (society)” yang melibatkan semua unit di rumah sakit.
“Semoga enam RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi rujukan TB Resisten Obat, bisa terus mengeliminasi TBC di Indonesia,” katanya.
Direktur RSI Muhammadiyah Kendal dr Suhadi mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2023 kemarin, terdeteksi 100 lebih kasus TBC di Kabupaten Kendal. Kasus ini termasuk tinggi karena tersembunyi di masyarakat.
Pihaknya juga membuka layanan khusus untuk pengobatan pasien TBC Resisten Obat (TBRO).
“Saat ini kami sudah membuka layanan untuk TBRO. Dan semoga bisa mendukung eliminasi TBC melalui pelayanan ini,” ujarnya.
Dalam acara tersebut juga hadir Direktur Kantor Kesehatan USAID dr. Enilda Martin,
Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono bersama rombongan juga menghadiri acara tersebut.
Bahkan, sebelum acara Launching dilakukan, menteri kesehatan ini bersama rombongan berkeliling dari ruangan satu ke ruangan lainnya, melihat kondisi gedung RSI Muhammadiyah Kendal berlantai 8 ini.
Setelah beberapa lama, dan acara dimulai, menteri kesehatan ini memberikan sambutan terkait masalah penyakit Tuberkulosis(TBC).
Prof. dr. Dante Saksono mengatakan bahwa, sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 ini, enam RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjadi rumah sakit rujukan TB Resisten Obat (RO).
Selain itu, 48 RSMA di sembilan provinsi juga ikut berpartisipasi dalam program pemulihan TB Sensitif Obat (SO). USAID Mentari TB juga melakukan skrining aktif terintegrasi dengan menggunakan pendekatan “Whole of Hospital (society)” yang melibatkan semua unit di rumah sakit.
“Semoga enam RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi rujukan TB Resisten Obat, bisa terus mengeliminasiTBC di Indonesia,”katanya.
Direktur RSI Muhammadiyah Kendal dr Suhadi mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2023 kemarin, terdeteksi 100 lebih kasus TBC di Kabupaten Kendal. Kasus ini termasuk tinggi karena tersembunyi di masyarakat.
Pihaknya juga membuka layanan khusus untuk pengobatan pasien TBC Resisten Obat (TBRO).
“Saat ini kami sudah membuka layanan untuk TBRO. Dan semoga bisa mendukung eliminasi TBC melalui pelayanan ini,” ujarnya.
Sapawi