Sebanyak 1.300 atlet atletik dan 300 official dari 37 provinsi di Indonesia, bertanding dari tanggal 20 hingga 26 Juni 2023.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, merasa terhormat Jateng ditunjuk sebagai tuan rumah Kejurnas Atletik yang mempertandingkan 200 nomor lomba.
Dirinya berharap kompetisi di Stadion Sriwedari yang merupakan tempat penyelenggaraan PON 1 pada tahun 1948 ini, bisa mengembalikan marwah atletik sebagai cabang olahraga yang murah dan bisa dinikmati semua kalangan.
Di samping itu, lanjut wagub, dapat menciptakan olahraga atletik yang lebih maju, modern dan berprestasi, serta bisa membangkitkan semangat para atlet dan pelatih untuk mengejar target mereka.
Kejurnas atletik juga menjadi sarana untuk melahirkan bibit-bibit baru, sekaligus mengukur kemampuan atlet yang dibina di daerah.
“Kejurnas Atletik Tahun 2023 ini selain sebagai ajang untuk untuk mengasah skill bertanding para calon atlet-atlet dari PASI, juga menjadi babak kualifikasi PON XXI di 2024 mendatang,” tuturnya.
Taj Yasin tak lupa berpesan agar seluruh atlet bertanding dengan sportif. Pihaknya mengingatkan, bahwa semua yang mengikuti kompetisi adalah atlet yang sama-sama mencintai olahraga atletik dan ingin membesarkannya.
“Persaingan hanya sebatas di lapangan saja. Di luar lapangan kalian adalah kawan, bahkan saudara,” tandasnya.
Perolehan Medali Hari Pertama
Pada hari pertama pertandingan (20/6/2023), Jawa Tengah sementara meraih 3 medali emas, 4 perak dan 3 perunggu.
Perolehan medali emas kontingen Jawa Tengah antara lain dari nomor tolak peluru putri kategori U-18 atas nama Latifa Sekar Mahes dan nomor tolak peluru putra kategori U-18 atas nama Afrizal Faiz.
Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, kejurnas atletik merupakan salah satu upaya pemerintah untuk kembali meraih prestasi di cabang olahraga ini.
Pihaknya mengakui, pada event Sea Games di Hanoi Vietnam pada 2022 lalu, prestasi yang ditorehkan dari cabang atletik tidak memuaskan. Para atlet hanya mampu membawa 2 medali emas, 5 medali perak dan 4 medali perunggu.
“Ini merupakan suatu tantangan baru bagi PB PASI. Dalam waktu yang singkat, saya meminta, kami mengambil langkah-langkah perbaikan yang strategis, dengan mendengarkan semua kritik dan masukan, baik secara internal, yang kami lakukan meliputi konsolidasi administrasi dan teknis, hingga menjalin komunikasi dengan stakeholder dan sponsor kompetensi untuk mendukung olahraga atletik,” paparnya.
Perbaikan jangka pendek, imbuhnya, dimulai dengan menciptakan banyak kompetisi di daerah, hingga menyelenggarakan kejurnas atletik.
Selain itu, melakukan pembentukan pelatnas mandiri yang dibiayai oleh dukungan para sponsor, hingga ujicoba di berbagai event internasional.
“Alhasil dari berbagai program pembinaan selama satu tahun lebih, berhasil membuktikan dimana atletik mampu berjaya kembali. Hal ini dibuktikan dengan 7 raihan emas, 3 perak dan 9 perunggu pada Sea Games 2023 lalu di Kamboja. Cabor ini menempati posisi kedua raihan emas terbanyak bagi Indonesia,” tutupnya bangga.