blank
KH. Achmad Chalwani Nawawi sampaikan tausiyah

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ikatan Alumni Matholiul Huda ( IKAMADA) Bugel, wadah alumni yang menampung alumni Matholiul Huda Bugel berbagai angkatan pada tanggal 13 Juni 2023 menyelenggarakan temu alumni angkatan 1978-2000 di halaman MA Matholiul Huda Bugel.

Kegiatan yang dihelat dalam bentuk pengajian dan temu alumni dalam rangka Haul ke-58 Mbah Kiai Mawardi, Haul Masyayih Matholiul Huda Bugel dan Harlah ke-80 Yayasan Matholiul Huda tersebut dihadiri hampir seribu undangan. Beberapa Kiai Kabupaten Jepara yang merupakan alumni dari Matholiul Huda Bugel hadir untuk mensyiarkan acara.

blank
Para Kiai sepuh bersama KH. Achmad Chalwani Nawawi

Tampak beberapa Kiai sepuh hadir. Di antaranya KH. Masduki Ridwan, KH. Asymuni, KH. Adib, KH. Ahmad Mawardi, Dr. KH. Zubaidi Masyhud, KH. Musyafa, KH. Mahsun Sulaiman, KH. Mukhlis, KH. Syamsun, dan juga para Kiai-Bu Nyai yang tersebar di kabupaten Jepara.

K.M. Afif, Ketua IKAMADA menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran alumni lintas angkatan.” Terima kasih atas dukungannya dalam menyukseskan acara Reuni Akbar ini. Mohon maaf kami harus membatasi tahun angkatan karena kapasitas tempat yang tersedia,” tutur K.M. Afif, yang juga Ketua Tanfidziyah MWC NU Kedung.

Dr. KH. Zubaidi Masyhud, M. Pd. yang didaulat sebagai perwakilan alumni menyampaikan terima kasih kepada para Kiai sepuh, guru-guru yang telah mendidik siswa-siswi Matholiul Huda. ” Saya mewakili alumni menyampaikan terima kasih kepada para Kiai dan guru-guru kami di Matholiul Huda. Berkat bimbingan, gemblengan, tempaan, didikan dan riyadloh dari para Kiai sepuh, alumni Matholiul Huda banyak memberi manfaat kepada masyarakat dan menjadi tokoh. Ada yang jadi Kiai pesantren, kepala madrasah, guru, pejabat, petinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama di berbagai daerah,” tutur Dr. Zubaidi yang juga dosen Pascasarjana Unisnu Jepara.

blank
Alumni angkatan ’88 berpose bersama

Lebih lanjut ia berpesan kepada para alumni untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh di Matholiul Huda Bugel terutama adab tata krama. ” Tugas panjenengan selain menebar ilmu adalah menanamkan akhlak-adab kepada masyarakat, siswa-siswi dan para santri di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.

KH. Achmad Mawardi, selaku Ketua Yayasan Matholiul Huda menyampaikan terima kasih atas kehadiran para alumni dan ia berpesan agar alumni turut membesarkan Matholiul Huda. “Alhamdulillah Matholiul Huda dari tahun ke tahun semakin besar. Ke depan, dua angkatan saja sudah ada seribu alumni sehingga tidak perlu berbagai angkatan seperti hari ini,” tutur Mbah Mad, panggilan akrabnya.

blank

KH. Achmad Chalwani Nawawi yang didaulat memberikan mauidhoh hasanah menyampaikan tinjauan tentang filosofi makna haul dari aspek bahasa. ” Kata Haul itu bisa bermakna daya, sekitar, dan satu tahun. Jadi, santri itu harus belajar jangan sampai salah mengartikan karena bahasa Indonesia itu terbatas sehingga tidak bisa mewakili huruf-huruf Arab. Mudeng?” tanya KH.Chalwani.

blank
Salah satu angkatan alumni Matholiul Huda

Beliau juga mengingatkan kepada para alumni untuk memiliki guru, baik guru mursyid maupun guru syariat. ” Mbah KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU punya guru syariat, yaitu Mbah Kholil Bangkalan dan punya guru tharikat, yaitu Syaikh Mahfudz At Turmusi. Demikian pula Gus juga punya guru syariat dan tharikat. Kalau Panjenengan mengaku pengikut Mbah Hasyim maka harus ikut tharikat. Demikian pula Gusdurian harus ikut tharikat,” papar KH. Chalwani yang pernah menjadi anggota DPD.

Usai acara mauidhoh hasanah dilanjutkan dengan pertemuan alumni masing-masing angkatan yang difasilitasi panitia di berbagai ruang kelas di MTs-MA Matholiul Huda.

Hadepe – Sub