WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Keluarga Besar Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Wonogiri, Minggu (14/5), menggelar gebyar Musyawarah Daerah (Musyda) di Graha Jati Nur, Brumbung, Selogiri, Wonogiri.
Acara yang digelar dalam rangka menyongsong Musda periode Muktamar Ke 48 ini, sekaligus dirangkai dengan silaturahmi halalbihalal Idul Fitri 1444 H,dan pelepasan Jamaah Calon Haji (Calhaj) bimbingan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Asy Syamsu PD Muhammadiyah Wonogiri.
Atas nama panitia, Drs Sudirman MQ, menyatakan, ada sebanyak 180 jamaah Calhaj pembimbingan KBIHU PD Muhammadiyah Wonogiri, yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Diantara mereka ada sebanyak 18 yang menjadi jamaah plus dan 162 jamaah Calhaj reguler, yangselama ini telah menjalani manasik di KBIHU As Syamsu Wonogiri.
Mereka itu merupakan bagian dari 427 orang jamaah Calhaj asal Kabupaten Wonogiri musim haji Tahun 1444 H atau Tahun 2023 Masehi. Tampil untuk berpamitan mewakili para jamaah Calhaj dari KBIHU Asy Syamasu adalah Ismadi SAg, MAg.
Dalam acara itu, para jamaah Calhaj mendapat pembimbingan dan materi pembekalan tentang ibadah haji dari Al Ustadz Drs Ali Muchson MAg, MPdI, MH, MM. Kata Ali, acara pamitan haji yang disatukan dengan silaturahmi halalbihalal, memiliki makna dan nilai tersendiri.
Sebab, tandas Ali, menjadikan acara ini tidak sekedar sebagai ajang berpamitan, tapi sekaligus dapat menjadi wahana silaturahmi saling bermaaf-maaafan. Kata Ali Muchson, ada tiga hal yang harus dijauhi, yakni durhaka pada orang tua, berbuat dholim kepada orang lain dan memutuskan tali silaturahim.
Peringatan
Kepada para jamaah Calhaj, dipesankan untuk berbekal hati yang bersih dan suci, tidak sombong, tidak berbuat dholim, senantiasa bersikap sabar serta menghindarkan hal-hal yang dilarang. ”Insha Allah ibadah hajinya akan lancar dan menjadi mabrur,” tegas Ali Muchson.
Tapi diingatkan, hal-hal yang dilarang dapat menjadi sesuatu yang menggoda ketika menjalankan ibadah haji. ”Tapi jangan sampai melakukan sesuatu yang dilarang. Agar kita tidak mendapatkan peringatan dari Allah. Sebab, peringatan itu bisa datang dari ulah kita sendiri,” jelas Ali Muchson.
Teguran atau peringatan, itu dapat membuat seseorang mendadak jadi tersesat bukan karena tidak tahu jalan, tiba-tiba menderita sakit meski belum tentu itu karena disebabkan oleh penyakit. Karena itu, Ali, berpesan agar terhadap hal-hal yang dilarang meskipun menggoda, itu jangan sampai dilakukan.
Ikut memberikan sambutan, Ketua PD Muhmmadiyah Wonogiri, Drs Kusman Thona MPd. Serangkaian acara yang dilakukan dalam gebyar hari ini, disebutkan menjadi bagian dari rangkaian agenda Musyda yang rencananya akan digelar Kamis (18/5) mendatang di Balai Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri. ”Kami mohon restu, agar pelaksanaan Musyda, nantinya dapat terselenggara dengan baik,” tegas Kusman.
Yakni dapat melahirkan program kerja untuk kemajuan Muhammadiyah dan Aisyiyah ke depannya. Juga mampu memilih kader-kader yang handal, untuk tampil menjadi pemimpin. Sebab, dengan adanya Pandemi Covid-19, agenda Musda diundur selama dua tahun terkahir ini.
Bambang Pur