KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Magelang menggelar tasyakuran usai pendaftaran Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) PKS. Pendaftaran BCAD PKS dilakukan di KPU setempat pada Jumat siang (12 Mei), sedangkan tasyakuran di kantor DPD PKS, Jumat sore.
Sebanyak 50 nama BCAD beserta kelengkapan berkasnya telah didaftarkan ke KPU Kabupaten Magelang. Ketua DPD PKS, Abdul Azis, di sela-sela tasyakuran mengatakan, PKS merupakan partai ketiga yang telah mendaftar. “Alhamdulillah diterima, tahapan lancar dan diberikan kemudahan,” katanya.
Selebihnya dia berharap adanya peningkatan PKS di DPRD setempat. Bisa memperoleh dukungan 15 persen, atau satu kursi di tiap daerah pemilihan. Saat ini anggota DPRD dari PKS terdiri lima orang pria dan wanita satu orang.
Adapun yang didaftarkan hari ini 28 pria dan 22 wanita. Diharapkan minimal mendapat delapan kursi.
Kemudian dia juga berharap kelak terpilih caleg yang eksis. Caleg perempuan yang terpilih lebih banyak lagi. “DPRD sudah dominan kaum pria, padahal perlu perempuan untuk membahas Perda yang menyangkut kaum perempuan. Maka dibutuhkan peran perempuan,” ujarnya.
Dalam tasyakuran hari ini, PKS memberikan santunan kepada delapan anak yatim dan dhuafa. Jajaran pengurus DPD, anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Magelang, Koordinator Daerah Pemilihan, dan BCAD PKS Kabupaten Magelang guyub dalam agenda itu.
“Santunan ini sebagai wujud syukur kami, semoga bermanfaat bagi mereka,” harap Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Magelang, H Dalami Nur Sidiq, yang hadir di acara tasyakuran.
Selain penyerahan santunan, PKS juga melakukan doa bersama yang dipimpin H Muhammad Nasofi, untuk kelancaran proses Pemilu sejak hari ini hingga 2024 mendatang.
“PKS insyaAllah yakin dapat delapan kursi di DPRD Kabupaten Magelang. Bismillah madep mantep,” imbuh Dalami.
Penerima santunan, Sahquita Neva Ramadani, murid kelas VII warga Gondosuli, Muntilan, mengaku seneng atas santunan yang diterima. “Uangnya akan ditabung,” katanya.
Begitu pula Renan murid kelas I SD, warga Jogomulyo, Tempuran. “Santunan mau buat membeli kebutuhan,” katanya, polos.
Eko Priyono