blank
Empat ogoh-ogoh yang dibuat langsung oleh para seniman dari Jembrana, Bali, telah datang dan ditempatkan di depan Gedung DPRD Kota Semarang, Kamis (27/4/2023) malam. Foto: Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh kembali digelar di Kota Semarang pada hari Minggu (30/4/2023) pagi.

Selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-476 Kota Semarang, festival ini sekaligus wujud upaya memelihara kerukunan antar umat beragama di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Pawai dan festival ini terselenggara atas kerja sama Parisada Hindu Dharma Indonesia dan Disbudpar Kota Semarang.

“Sebanyak 1.300 orang gabungan dari berbagai komunitas seni budaya, agama, penghayat, berbagai komunitas etnis Kota Semarang akan memeriahkan festival ogoh-ogoh ini,” ungkap Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso, Kamis (27/4/2023).

Lebih lanjut, Wing Wiyarso menerangkan jika festival dan pawai ini akan dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan titik start di Jalan Pemuda. Selanjutnya pawai parade ogoh-ogoh tersebut akan melewati rute Jalan Pandanaran dan berakhir di Simpang Lima.

Penyelenggaraan festival Ogoh-Ogoh ini bukanlah kali pertama di Kota Semarang. Festival yang sama telah digelar rutin setiap tahun sejak 2010, namun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Ogoh-ogoh merupakan simbol dari sifat buruk manusia yang diharapkan dapat ditekan atau dihilangkan. Karya seni patung dari budaya Bali ini menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.

“Toleransi di Kota Semarang memang telah dikenal sebagai salah satu kekuatan dan kekayaan yang perlu terus dijaga. Hal ini terbukti dengan adanya apresiasi tiga kali berturut-turut dalam Harmony Award dan kota Semarang menduduki peringkat 7 Kota Toleran tahun 2022 dari Setara Institute,” terang Wing.

Penyelenggaraan even wisata ini diharapkan dapat menjadi pemantik lahirnya beragam agenda wisata baru dengan melibatkan penggiat seni di Kota Semarang.

Metode pemberdayaan komunitas atau disebut tourism based community guna menarik wisatawan ini terus dikedepankan Disbudpar Kota Semarang untuk menambah keragaman objek wisata di kota Semarang.

Pelibatan komunitas lintas sektor ini, lanjut Wing, menjadi sarana untuk semakin menjaga dan meningkatkan kerukunan antar warga sehingga menjadikan Kota Semarang semakin aman, nyaman dan kondusif sebagai rumah kita bersama.

Hery Priyono