SEMARANG (SUARABARU.ID) – Saat Lebaran, kamu tidak akan lepas dari makanan yang mengandung santan, seperti opor ayam, gulai daging, ataupun rendang.
Mengkonsumsi makanan bersantan cenderung meningkat di hari Lebaran. Namun, kamu jangan sampai makan santan berlebihan ya…
Dilansir dari klikdokter.com, meskipun enak disantap, jika kebanyakan makan santan bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Simak bahaya santan jika dikonsumsi secara berlebihan.
1. Asam lambung meningkat
Bagi kamu yang memiliki asam lambung, biasanya dokter akan menyarankan untuk menghindari makanan pedas, asam, berlemak tinggi, atau santan. Karena jenis makanan tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung dan bisa menyebabkan perut menjadi perih.
Santan termasuk yang perlu diperhatikan, karena bahan makanan dari perasan daging kelapa ini mengandung tinggi lemak jenuh. Banyaknya lemak tak jenuh di pencernaan kemudian akan mempengaruhi peningkatan produksi asam lambung.
2. Muncul jerawat
Santan kelapa yang dikonsumsi secara berlebih dapat meningkatkan kadar minyak alami yang ada di bawah kulit menjadi terkontaminasi lemak jenuh.
Hal tersebut pada gilirannya akan menyumbat pori-pori, meningkatkan jumlah komedo, dan memicu munculnya jerawat.
Kandungan tinggi lemak pada santan juga dapat meningkatkan produksi minyak alami di kulit wajah kamu. Apabila kondisi ini dibarengi dengan kamu yang tidak rajin membersihkan wajah, risiko munculnya jerawat semakin tinggi.
3. Peningkatan berat badan
Selain mengandung tinggi lemak, santan juga tinggi akan kandungan karbohidratnya. Kandungan ini akan berbahaya bagi kesehatan apabila santan kelapa dikonsumsi berlebihan.
Salah satu dampak kebanyakan makan santan dengan kandungan karbohidratnya ini adalah meningkatkan berat badan. Apalagi, makanan bersantan di momen Idul Fitri biasanya dikombinasikan dengan ketupat, nasi, dan kerupuk yang juga mengandung karbohidrat.
Ketika dibarengi dengan aktivitas yang minim setelah Lebaran, badan kamu kemungkinan akan “lebaran” atau melebar akibat asupan karbohidrat yang berlebihan tadi.
4. Diare
Kadar serat tinggi pada santan kelapa bisa menyebabkan gas yang berlebih dan memicu penekanan pada saluran pembuangan. Kondisi ini kemudian membuat proses pengentalan dan pengerasan feses menjadi sulit terjadi.
Kondisi ini menyebabkan munculnya keluhan nyeri perut dan diare. Masalah yang muncul di lambung seperti di atas juga dapat memicu diare.
5. Meningkatkan kadar kolesterol
Setiap 300 ml santan mengandung hampir 90 persen lemak jenuh dari total kebutuhan harian orang dewasa normal. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng.
Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan. Dengan tingginya kandungan lemak jenuh di dalam santan kelapa, risiko tingginya kadar kolesterol pun akan meningkat.
6. Berisiko terkena penyakit jantung
Konsumsi santan yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menyumbat pembuluh darah kamu.
7. Perut kembung
Mengkonsumsi makanan bersantan dalam jumlah besar dapat meningkatkan produksi gas dan membuat perut terasa penuh. Ditambah, produksi asam lambung juga meningkat, sehingga perut menjadi kembung. Kondisi ini tentu saja akan membuat kamu tidak nyaman menjalani momen Lebaran.
Itulah beberapa bahaya santan kelapa apabila dikonsumsi terlalu banyak. Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk mengontrol konsumsi makanan khas Idul Fitri yang cenderung banyak diolah dengan santan kelapa.
Makan makanan bersantan bisa saja mendatangkan manfaat bagi kesehatan apabila dimakan dalam jumlah pas dan dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya.
Ning S