blank
ANTUSIAS - Warga antusias mengamati koleksi Museum Batik Pekalongan. (foto: dinkominfo)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Sejumlah warga memanfaatkan fasilitas free HTM menyambut HUT ke-117 Kota Pekalongan yang jatuh pada Sabtu (1/4/2023) di beberapa destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah setempat. Antara lain Museum Batik Pekalongan, Taman Wisata Laut (TWL) Pasir Kencana, Pantai Slamaran, dan Pusat Informasi Mangrove (PIM) Kota Pekalongan.

blank

Meskipun masih dalam suasana bulan Ramadan, warga tetap antusias mengunjungi obyek wisata tersebut, seperti pengunjung TWL Pasir Kencana, Zumzanah dari Jenggot sengaja meluangkan waktu akhir pekan untuk menikmati suasana pantai pada pagi hari. “Sebelumnya sudah pernah ke sini memang suasana sangat enak, hari ini saya lihat informasi di media sosial ada tiket gratis, jadi langsung ke sini bareng anak dan adik saya,” katanya, Sabtu (1/4/2023).

Dibuka sejak pukul 07.30-21.00 WIB dengan menyuguhkan pemandangan pantai, fasilitas kolam renang, spot foto dan lainnya yang sangat cocok dinikmati bersama keluarga dan kerabat, TWL Pasir Kencana sementara mencatat jumlah kunjungan sekitar 300-an hingga pukul 11.00.

Bersama kedua cucunya, Nuroso warga Poncol juga ikut memanfaatkan moment gratis tiket masuk ini. “Sangat bagus sekali ya, sebelumnya belum pernah ke sini terus tahu hari ini gratis, langsung mengajak cucu berenang di sini sekaligus refreshing, semoga kedepan sesekali sering diberi layanan gratis, biar masyarakat kota Pekalongan punya kesempatan melihat indahnya suasana TWL Pasir Kencana,” tandasnya.

Sementara itu, respon positif juga disampaikan oleh pengunjung Museum Batik Pekalongan, Rahmawati pelajar SMAN 2 Kota Pekalongan warga Panjang Baru bersama rekannya Farzeti pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor warga Poncol mengaku belum mengetahui ada layanan free HTM pada 1 April 2023.

“Belum tahu, tiba-tiba waktu mau bayar ternyata gratis, seneng banget sih, bisa belajar banyak dari bahan, alat, proses membatik, jenis batik dan daerah asalnya, meskipun sudah pernah ke sini, nggak pernah bosen, karena tempatnya nyaman dan keren,” tutur Rahmawati.

Lebih lanjut, pengunjung Museum Batik Pekalongan lainnya, Sunny Septiani warga kabupaten Pekalongan bersama ketiga anaknya menggunakan kesempatan ini untuk mengedukasi sang anak lebih memahami batik agar tidak hanya tahu teori muatan lokal batik saja, tetapi bisa paham bentuk dan prakteknya seperti apa.

Semua pengunjung berharap kota Pekalongan bisa semakin maju dari segala segi kehidupan baik perekonomian, pendidikan, sosial dengan terus mempertahankan kearifan lokal yang ada di dalamnya.

Nur Muktiadi