KUDUS (SUARABARU.ID) – Setelah sempat jeda akibat Pandemi, Ibu negara RI keempat DR (HC) Hj. Shinta Nuriyah Wahid, M.Hum kembali mengadakan Sahur dan buka bersama keliling di sejumlah daerah pada bulan Ramadan ini.
Di Kudus, Istri mendiang Gus Dur ini melaksanakan buka bersama di Kampung Sawah Segaran Undaan Lor, Kecamatan Undaan Kudus, Minggu (2/4).
Ketua Panitia Penyelenggara Rifan Hamim mengatakan Buka Bersama ini sebagai rangkaian kegiatan Sahur bersama yang rutin dilaksanakan nyai Shinta Nuriyah selama bulan Ramadan . Kegiatan tahun ini bertajuk Buka Bersama Hj Shinta Pasca Pandemi 2023
“Karena tahun sebelumnya terjeda lantaran ada pandemic ini dan tahun ini beliau bisa hadir di Kudus. Dan sebelum buka, beliau akan menyampaikan tausiyah kebangsaan,”ujarnya.
Ia menjelaskan Buka puasa di kudus ini diselenggrakan oleh Persaudaraan Antar Ummat Beragama Muria Raya (Permata Raya). Nyai Shinta ini akan berbuka puasa bersama berbagai elemen masyarakat antara lain Forkopinda,forkopincam, ormas NU dan badan otonomnya , Perwakilan gereja , ummat kristiani, ummat Konghucu, perwakilan sedulur sikep, ummat lintas iman di Kudus. Kemudian para petani , buruh dan pedagang pasar.yang ada di Undaan.
“Kami mengundang sekitar 700 orang yang bakal mengikuti buka bersama bu nyai Shinta,”imbuh Pria pemilik Warung Kampung Sawah Segaran ini..
Dalam acara itu, beberapa eleman kelompok seni tampil menyambut kedatangan Nyai Shinta dan sekaligus memeriahkan bukber. Yakni paduan suara Fatayat NU Undaan Lor, Group tongtek Jogo Boyo, Barongsai Klenteng Hok Hien Bio, Terbang Papat Undaan, Ikon kebhinekaan Indonesia Iweng MJG dan Madin Nurul Huda Plosokerep Prawoto, Paduan Suara GKMI Tanjung dan Irmas Masjid Tanjung karang.
“GKMI Tanjung dan Irmas Tanjung karang tampil kolaborasi dalam satu penampilan paduan suara. Kita akan tunjukkan suasana harmoni antar ummat beragama di Kudus,”tandas Rifann Hamim.
Rifan Hamim menjelaskan tujuan buka puasa adalah membatalkan puasa serta untuk mempererat kerukunan,persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa yang beragam berbhineka ini agar terjalin persaudaraan yang semakinn erat antar ummat beragama.
“Harapannya semua ummat beragama bisa saling mengenal lebih dekat sehingga satu dan yang lainya bisa saling menjaga dan memahami,”harapnya.
Sementara, Hj Shinta Nuriyah dalam tausyiahnya mengatakan kegiatan buka bersama ini terus dilakukan dalam rangka merajut tenun kebangsaan. Pihaknya juga minta agar semangat pluralisme yang dikembangkan Gus Dur terus dilakukan terutama di kondisi bangsa seperti ini.
“Semangat Gus Dur untuk selalu membela minoritas dan kaum marjinal harus terus digaungkan,”tandasnya.
Permata Raya
Sementara terkait Permata Raya, Triyono, aktivis GusdurianPrawoto yang menjadi bagian dari acara ini menjelaskan bahwa Permata Raya merupakan gerakan moral kultural antar umat beragama bangsa Indonesia untuk mengokohkan rasa kebersamaan, gotong royong dan saling menghormati di seputaran kawasan Muria Raya.
“Permata Raya ini adalah gerakan kebangsaan bukan politik praktis dan tidak berafiliasi dengan partai-partai tertentu yang disahkan negara sebagai kontestan pemilu.”terangnya.
Permata Raya ini gabungan sejumlah elemen yang terdiri Elemen lintas iman, Gkmi Tj.Karang, Kalirejo, GITJ Ngelo, Klenteng Hok Tik Bio Tanjung, Hok Hien bio Getas, JAI Kudus,Gusdurian Prawoto dan Gusdurian Kudus.
Permata membawa misi kerukunan,menggali Budaya gotong-royong dan kebersamaan bangsa Indonesia yang berbhineka.
“Sebagai visi Permata, kemajuan dan peradaban sebuah bangsa suatu hal mustahil dapat tercapai apabila semua elemen anak bangsanya yang hiterogin tidak mampu menjaga kerukunan bersama-sama.”jelasnya.
Ali Bustomi