blank
Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky.

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan, secara umum, tidak puas karena tidak ada titel juara yang bisa direbut pemain Indonesia dari turnamen Swiss Terbuka tahun ini. Padahal, tahun lalu masih ada dua gelar yang kita raih.

“Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang, Apri harus mundur karena cedera bahu. Sedangkan Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final,” ujarnya.

Menurutnya, Gregoria sebenarnya ada peluang. Disayangkan di poin-poin gim ketiga malah banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. Seandainya, dia bisa lebih fokus dan bisa me-manage pikirannya, hasilnya bisa lain.

Dia memang harus lebih pintar menguasai lapangan. Kalau tidak banyak membuat kesalahan, lawan pun juga kesulitan untuk mengalahkan Gregoria.

Seandainya Gregoria bisa menang dan lolos ke final, kans juara juga bertambah besar. Motivasinya pasti juga akan naik. Dan hasil bagus di Swiss ini tentu akan membawa pengaruh yang positif saat dia melanjutkan pertandingan ke Spanyol.

“Yang juga menjadi catatan saya adalah banyaknya pemain yang cedera. Chico cedera pada engkel kaki, Rinov di tangan, sementara Apriyani di bahu. Ketika dalam persiapan di Jakarta, mereka semua dalam kondisi baik dan fit,” tuturnya.

“Apakah cedera ini terjadi karena intensitas pertandingan yang dijalani pemain yang demikian tinggi sejak All England lalu atau bagaimana, tentu akan kita cari akar permasalahannya bersama dokter dan pelatih,” tambahnya.

Setelah gagal di Swiss, diharapkan para pemain bisa kebih fokus ke turnamen berikutnya di Madrid, Spanyol. Lupakan kegagalan dan konsentrasi untuk tampil lebih bagus lagi untuk bisa menjadi juara di Spanyol, pekan depan.

Muhaimin