blank
Foto bersama pada saat ''Reuni Emas SMAN 1 Sragen 1973-2023'', Minggu 5 Maret 2023./Foto: Christanto.

SRAGEN (SUARABARU.ID) – Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai ‘’Reuni Emas SMA Negeri 1 Sragen Angkatan 1973-2023’’. Kali ini sengaja diselenggarakan di aula SMA Negeri 1 Sragen. Hal ini sebagai pertanda atau pengingat bahwa para alumni telah sejak 50 tahun lalu meninggalkan almamaternya, atau tepatnya setelah lulus SMAN 1 di tahun 1973.

Sekitar 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan acara temu kangen tersebut. Mereka ada ada yang mengajak anggota keluarga seperti anak, istri/suami, atau anggota keluarga lain, sehingga makin memeriahkan suasana reuni.

Para alumni tersebut saat ini ada yang tinggal di Denpasar Bali seperti Supri, Malang Jatim semisal Edi Waluyo, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, dan lainnya, serta ada juga yang tetap tinggal di Sragen. Mereka yang tinggal di Sragen inilah yang ‘’ketiban sampur’’ sebagai tuan rumah yang tugasnya menyiapkan segala keperluan, mulai makanan, tempat, dan sebagainya.

Reuni sebelumnya, diadakan di Hotel Galuh, Jl Manisrenggo, Tlogo, Prambanan, Klaten, Sabtu dan Minggu, 4-5 Juni 2022, bertajuk ‘’Kumpul Bareng Mitro Lawas’’.  Sementara untuk tahun 2024, rencananya diselenggarakan di wilayah Yogyakarta.

Seperti reuni-reuni sebelumnya, suasana temu kangen Minggu lalu tersebut penuh keceriaan, akrab, dan kekeluargaan. Layaknya anggota keluarga besar yang lama tidak berjumpa, ketika ada yang baru datang, kawan yang sudah lebih dulu tiba di lokasi langsung menyambut dengan penuh kehangatan. Selanjutnya, canda dan tawa senantiasa mewarnai berkumpulnya teman lama tersebut.

Baca Juga: Keceriaan dan Keakraban Warnai Reuni Alumni 1973 SMAN 1 Sragen

Seperti biasa acara diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan ucapan selamat datang atau ‘’mangayu bagyo’’ dari Panitia, Gunawan. Sebelum pemotongan tumpeng yang dilakukan Hartono (alumni yang tinggal di Jakarta) beserta Ketua Panitia Sunaryo, dilantunkan doa untuk sahabat seangkatan yang telah mendahului menghadap Sang Pencipta.

Dilantunkan pula doa bagi sahabat seangkatan atau anggota keluarganya yang kebetulan saat ini sedang dalam kondisi sakit dan berhalangan untuk hadir. Selanjutnya, sambil menikmati alunan lagu yang dilantunkan Gunawan, Dokter Bambang, Sri Hadi Marwoto, dan lainnya, peserta menikmati hidangan yang telah disediakan panitia. Ada juga menu khas Sragen racikan khusus ‘’Mbak Menul’’ seperti sambel tumpang, disajikan untuk dinikmati para alumni yang rata-rata usianya sudah mendekati 70 tahun.

blank
Ketua Panitia, Sunaryo menyerahkan potongan tumpeng kepada ”Pak RT” Hartono. (foto Hartono)

Setelah acara selesai, bagi mereka yang kebetulan tinggal atau Minggu malam masih berada di Sragen, diundang ke kediaman Kasini (alumni yang tinggal di Jakarta tapi masih punya tempat tinggal di Sragen), di Desa Jenggrik, untuk meneruskan acara kangen-kangenan.

Berkomunikasi Lewat WA

Selama ini hubungan antar-alumni terus terjalin dengan hangat dan konsisten meskipun hanya melalui WA. Tiap hari selalu ada puluhan konten yang muncul grup  WA ’’Alumni SMAN Cetro 73’’ . Isinya konten ringan, hanya sekedar saling menyapa, bercanda, tanya soal masakan, mengenang masa lalu ketika masih satu sekolah, mengenai kegiatan sehari-hari atau bahkan cuaca harian, mbahas kesehatan, hingga doa-doa untuk anggota grup yang kebetulan kondisinya tidak baik atau keluarganya ada yang sakit.

Ada juga pesan yang intinya saling menguatkan apabila ada alumni yang kehilangan anggota keluarga, dan sebagainya. Dan untuk mendorong agar silaturahmi lewat grup WA ini terus terjaga, Nano (sapaan akrap Prof Suharsono) yang tinggalnya di Jakarta, pada acara ‘’Reuni Emas’’ tersebut, memberikan hadiah khusus bagi beberapa alumni yang paling aktif tampil di grup WA.

‘’Kepala Suku’’ Christanto atau biasa juga dipanggil Pak Ketu, alumni yang tinggal di Jakarta, senantiasa menjadi ‘’perekat’’ bagi rekan-rekan alumni seangkatan. Dengan sabar dan ikhlas dia selalu ‘’mewadahi’ keinginan teman-temannya, baik di acara pertemuan atau lewat pesan WA. Sementara Tun, alumni yang tinggal di Surabaya, setiap reuni selalu menjadi ‘’penjaga gawang’’ soal pendanaan kegiatan.

blank
Peserta reuni dari Surabaya Tun (paling kanan), foto bersama Edi Susanto, Hadi Marwoto, Sri Mulyadi (perwakilan Semarang), dan Gunawan (paling kiri) yang tinggal di Sragen.(foto Hartono)

Meski berlangsung sederhana, seusai acara para alumni merasa bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah dengan ikhlas mempersiapkan segala sesuatunya demi terselenggaranya ‘’ Reuni Emas SMA Negeri 1 Sragen Angkatan 1973 – 2023’’.

‘’Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman panitia reuni emas yang telah berjalan sukses, dan puas rasanya bisa temu kangen dengan teman-teman semua. Semoga kita masih diberi kesempatan untuk dapat berkumpul kembali di tahun depan. Amin..,’’ ungkap Prof Nano lewat pesan singkatnya di grup WA. Ucapan senada juga disampaikan Hertanto, Sukarno, ‘’Pak RT Hartono’’ yang tinggal di Jakarta, dan alumni lain.

Sementara itu dari pihak SMA Negeri 1 Sragen menyampaikan bagi para alumni yang berkeinginan menyelenggarakan kegiatan reuni dan menggunakan aula dipersilakan. Pihak sekolah mempersilakan dengan senang hati.

mm