blank
Pintu spillway Waduk Gajahmungkur Wonogiri dibuka, untuk melakukan pelepasan air dengan debit sampai 200 Meter Kubik per detik.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pintu pelimpas (spillway) Bendungan Serbaguna Wonogiri atau Waduk Gajahmungkur dibuka, dampaknya puluhan rumah warga di Kota Wonogiri kebanjiran. Rumah-rumah warga yang kebanjiran, berlokasi di bantaran tepi alur sungai Bengawan Solo bagian hilir bendungan.

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Teguh Setiyono, yang dihubungi semalam, tidak memberikan respon. Tapi sejumlah relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) yang melakukan pemantauan, melaporkan, rumah-rumah warga yang kebanjiran berada di 4 kampung (lingkungan) di 2 kelurahan.

Yakni di Lingkungan Sukorejo dan Kedungringin di Kelurahan Giritirto, berikut di Lingkungan Sanggrahan dan Salak di Kelurahan Giripurwo. Tidak ada korban jiwa, tapi puluhan warga yang kebanjiran berusaha mengungsi ke rumah tetangga yang tidak kebanjiran.

Rumah-rumah warga yang kebajiran ini, mengingatkan seperti kejadian yang berlangsung Bulan Nopember 2022 lalu, bersamaan dengan pelepasan air Waduk Gajahmungkur. Saat itu, setidak-tidaknya ada 67 keluarga di dua kelurahan, yakni Kelurahan Giritirto dan Kelurahan Giripurwo yang rumahnya kebanjiran.

Perinciannya, untuk Lingkungan Sukorejo sebanyak 20 keluarga, Lingkungan Kedungringin 21 keluarga, Lingkungan Sanggrahan 23 keluarga dan di Lingkungan Salak sebanyak 3 keluarga.

Pemantauan

Dari dekat pintu spillway, Operator Guntur Samodra, melaporkan, pelepasan air dari Waduk Gajahmungkur dilakukan dengan debit 150 sampai 200 Meter Kubik (M3) per detik.

blank
Dampak dari pelepasan air Waduk Gajahmungkur dari pintu spillway, menyebabkan puluhan rumah di 4 lingkungan di Kota Wonogiri kebanjiran.(Dok.Ist)

Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, memerintahkan anggota termasuk jajaran Polsek Wonogiri Kota, untuk melakukan pemantauan. Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, semalam, mendapatkan informasi bahwa pelepasan air dilakukan terkait dengan meningginya elevasi Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Gajahmungkur.

Semalam, elevasi TMA-nya mencapai + 136,48 Meter (M) Dari Permukaan Laut (DPL), dan pelepasan air dilakukan melalui dua pintu spillway dengan debit 175 M/detik.

Kepada wartawan, Kepala Divisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian, menyatakan, pelepasan air Waduk Gajahmungkur melalui pintu spillway dibuka sejak Selasa (14/2). Semula hanya berdebit 100 M3/deti, kemudian ditambah menjadi 200 M3/detik. Ini dilakukan untuk menjaga Control Water Level sesuai SOP (Standar Operasional Prosedure) pengendalian banjir.

Pelepasan air erat kaitannya dengan volume tampungan air di Waduk Gajahmungkur yang terus mengalami penambahan. Ini terjadi, karena turun hujan-hujan deras yang mengguyur di Catchment Area atau daerah tangkapan.

Bambang Pur