Jepara – Bertempat di gedung Pasca Sarjana Unisnu, Selasa (20/08/2019) tim Kajian penelusuran Ratu Kalinyamat untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional yang diketuai oleh Prof. Dr. Ratno Lukito menyampaikan bahwa draf hasil kajian yang berupa naskah akademik sudah mendekati 95 %.
“Naskah akademik sudah kami persiapkan dan hampir selesai, ketiga buku primer tersebut kami peroleh dari perpustakaan Universitas Lisbon, Portugal, yang selama ini menjadi sumber rujukan para penulis sejarah Nusantara oleh para penulis Barat” kata Ratno.
Acara yang dibuka oleh Rektor Unisnu Dr. Sa’dullah Assaidi dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Jepara. Yayasan Dharma Bakti Lestari, Yayasan Lembayung Kalinyamatan, Yayasan Darwis Nusantara, Yayasan Sultan Hadlirin dan Lesbumi NU.
Anggota tim kajian yang juga penulis buku Ratu Kalinyamat Chusnul Hayati mengatakan bahwa Ratu Kalinyamat bukan sebagai tokoh fiksi, namun Ratu Kalinyamat benar-benar seorang perempuan luar biasa yang pernah hidup pada zamannya. “Ratu Kalinyamat benar-benar tokoh historis. Jangan hanya dijadikan tokoh legenda. Jangan hanya menjadi fenomena sastra dan folklore,” ungkap Chusnul.
Ketua Tim Kajian Ratu Kalinyamat YDBL, Ratno Lukito menyampaikan, penyusunan naskah akademik dilakukan oleh sejarawan dan arkeolog. Itu untuk membuktikan bahwa Ratu Kalinyamat tidak sekedar dongeng dan legenda. Ratu Kalinyamat merupakan tokoh sejarah. “Kenapa proposal yang dulu tidak berhasil, karena tidak bisa menjawab itu. Tim akademik ini bekerja secara ilmiah, keilmuan, bahwa Ratu Kalinyamat itu tokoh historis,” pungkasnya. (Suarabaru.id/Ulil Abshor).