blank
Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi saat menyampaikan konferensi pers. Foto : SB/Muharno Zarka
WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sepanjang tahun 2022 kasus kriminalitas di wilayah hukum Polres Wonosobo mengalami penurunan 8 persen dibanding tahun 2021.
Di tahun 2021 ada 143 kasus sedang tahun 2022 hanya 132 kasus kriminal. Adapun penyelesaian perkara kasus kriminal mencapai 104 atau naik 5 persen dibanding tahun 2021 yang hanya 99 kasus.
Sementara itu, kasus narkoba mengalami kenaikan 64 persen. Di tahun 2021 hanya 11 dan tahun 2022 naik menjadi 18 kasus. Penyelesaian perkara 11 berbanding 17 atau naik 4 persen.
Laporan tersebut terungkap saat Polres Wonosobo menggelar konferensi akhir tahun 2022 di Hotel Dafam. Konferensi pers dipimpin langsung Kapolres AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi.
Turut hadir dalam giat tersebut Bupati Afif Nurhidayat, jajaran Forkompimda setempat, seluruh Kasat, kalangan perwira dan Pejabat Utama Polres dan Kapolsek di lingkungan Polres Wonosobo.
Perkosaan Menonjol
blank
Salah satu wartawan ketika mengajukan pertanyaan saat konferensi pers. Foto : SB/Muharno Zarka

Kapolres Wonosobo menambahkan kasus perkosaan dengan pelaku dan korban anak di bawah umur juga cukup menonjol. Hal itu, tentu cukup memprihatinkan bagi banyak pihak.

“Kasus perkosaan anak di bawah umur terjadi di wilayah Kertek. Sedang kasus serupa dengan pelaku dan korban kalangan remaja terjadi di daerah Kepil, Sapuran dan Leksono,” ungkapnya.
Pihaknya berharap ke depan kasus perkosaan dengan pelaku dan korban anak di bawah umur tidak terjadi lagi di wilayahnya. Untuk itu, akan dilakukan upaya edukasi dan pencegahan di kalangan pelajar agar kasus serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu, kejadian kecelakaan di tahun 2022 juga mengalami kenaikan 29,1 persen. Tahun 2021 hanya ada 293 peristiwa laka lantas sedang di tahun 2022 ada 333 kejadian.
“Kasus laka lantas paling sering terjadi di jalan menurun panjang antara jalur Parakan-Kertek. Peristiwa laka lantas lainnya terjadi di jalan raya Wonosobo-Banjarnegara dan Wonosobo-Kertek,” tandasnya.
Muharno Zarka