blank
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan HAM, Razilu memberikan siraman rohani bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Tegal. Foto: Dok/Kanwil

TEGAL (SUARABARU.ID) – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan HAM, Razilu memberikan siraman rohani bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Tegal.

Dalam kegiatan tersebut Razilu didampingi Kakanwil, A. Yuspahruddin dan Habib Muhammad bin Musthofa Al-Attas, Analis Keimigrasian Utama, Sulistiyarso, Kadiv Administrasi, Jusman, Kadiv Pemasyarakatan, Supriyanto, Kadiv Keimigrasian, Wishnu Daru Fajar, dan Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Bambang Setyabudi.

Pada kesempatan itu Razilu menyampaikan 3 hal yang menjadi kunci sukses manusia dalam hidup.

Kesuksesan hakiki, menurut Razilu, datangnya hanya dari Allah SWT. Oleh karena itu ia mengajak WBP tidak bersedih ketika kehilangan sesuatu, dan tidak terlalu bergembira ketika mendapatkan sesuatu. Karena semua kembali lagi kepada Allah.

Kunci pertama yang disampaikannya adalah peran manusia sebagai Hamba Allah di dunia.

“Siapa kita? Hamba Allah. Tidak boleh Allah diserikatkan dengan apapun juga. Kita wajib melaksanakan perintah Allah dan larangan harus dijauhi.” ujar Razilu, Kamis (29/12/2022).

Yang kedua adalah meyakini bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, serta harus mencintai dan mengamalkan sunnah-sunnahnya, dan berperan sebagai khalifah di muka bumi untuk merepresentasikan sifat-sifat Allah.

“Kita harus meyakini bahwa Muhammad utusan Allah. Jangan berhenti bershalawat karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat juga kepada nabi. Kita harus cinta dengan sunnah-sunnah nabi dan mengamalkannya,” terang Razilu.

“Dan kita sebagai khalifah di muka bumi, kita merepresentasikan sifat-sifat baik dari Yang Maha,” imbuhnya.

Razilu mengimbau kepada agar menjadi warga negara yang baik dan taat kepada aturan. Karena aturan sendiri dibuat untuk menyeimbangkan negara supaya aman dan penuh kedamaian.

Razilu bersama dengan WBP membacakan Catur Dharma Narapidana untuk menanamkan nilai-nilai kepada para WBP, sehingga saat keluar nanti bisa berperilaku baik.

“Dilaksanakan sebaik-baiknya itu, biar tidak masuk lagi kesini. Masuk minus keluar plus, keluar dari sini menjadi poin 1 dari Catur Dharma Narapidana,” ucapnya seraya mengakhiri ceramah.

Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Habib Muhammad yang memberikan satu ijazah sholawat nabi kepada WBP.

Ning Suparningsih