blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Nahdlatul Ulama (NU) bakal ciptakan ‘fiqh peradaban. Tujuannya, agar menjadi acuan untuk merespon permasalahan global. Fiqh peradaban itu akan dimulai dari 250 titik yang tersebar di Indonesia, dan dibawa ke Muktamar Internasional.

Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara, Hindun Anisah memaparkan, kehadiran fiqh peradaban itu untuk  merespon kebutuhan zaman dan harapannya dapat dijadikan acuan dalam urusan global.

“Karena itu pengurus besar NU (PBNU) menggelar halaqoh nasional fiqh peradaban,” papar Hindun Selasa (27/12) saat menjadi Narasumber di acara halaqoh nasional fiqh peradaban yang berlangsung di MA Hasyim Asyari Bangsri, Selasa (27/12-2022)

“NU memiliki kekhasan, yakni fiqh dan  lewat fiqh peradaban, akan menjawab segala keresahan. Sebab, bagaimanapun apa yang terjadi di dunia tidak jauh dari siyasah,” terangnya.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, Charis Rahman yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan,  terbentuknya negara mesti memastikan soal makan dan rasa aman. Namun dalam Al Qur’an, tidak pernah menyebut bentuk dan sistem tertentu.. Intinya, politik (siyasah) harus memberikan min jui waamanahum min khouf,” pungkas Charis.

Acara  tersebut  juga menghadirkan narasumber dari Katib Syuriyah PBNU, Hilmy Muhammad dan sekretaris LBM PBNU, Ala’i Nadjib, serta Wakil Ketua DPRD Jepara, Nuruddin Amin atau Gus Nung.

Hadepe