Para peserta mengikuti Seminar Komunikasi yang mengusung tema Cuap-Cuap Jadi Cuan pada 5 November 2022 via zoom meeting.

SEMARANG (SUARABARU.ID)-Menjadi penyiar sama halnya dengan menjadi penghibur. Penyiar harus mengesampingkan idealisnya demi pendengar. Penyiar tidak boleh membawa masalah pribadi dalam siaran.

Hal itu diungkapkan penyiar radio dan podcaster, Pandu Chan pada Seminar Komunikasi yang mengusung tema Cuap-Cuap Jadi Cuan pada 5 November 2022 via zoom meeting.

”Sebagai penyiar kita tidak boleh mencampurkan masalah pribadi ke dalam siaran karena penyiar adalah penghibur. Siaran akan kacau saat penyiar membawa masalah pribadi,” ujarnya.

Pandu memaparkan beberapa poin untuk menjadi penyiar yang baik. Poin pertama, sebagai penyiar harus menguasai topik yang akan dibawakan. Kedua, penyiar harus mengetahui siapa audiensnya. Poin berikutnya penyiar harus fokus dengan pesan, dan terakhir yang tidak kalah penting adalah penyiar harus berperilaku baik.

”Hal yang harus diperhatikan untuk menjadi penyiar yang baik adalah kita harus menguasai topik, jika tidak maka kita akan terlihat kurang profesional. Lalu kita harus melihat dengan siapa kita berbicara, apakah anak kecil, remaja, atau orang tua. Penyiar tidak boleh terlalu asik membicarakan dirinya sendiri, harus fokus kepada pesan yang disampaikan. Dan sebagai penyiar kita harus berperilaku baik, tidak boleh berkata kasar dan mengandung sara,” jelasnya.

Menurutnya, tidak ada suara jelek, yang ada hanya suara berkarakter.

”Jangan merasa kecil hati kalau suara kamu tidak terdengar seperti penyiar idolamu. Tidak ada suara yang jelek, yang ada hanya suara yang berkarakter. Seperti contohnya Desta dan Gina pada Prambors Radio yang memiliki suara unik. Bisa saja suara unikmu berpotensi besar,” ungkapnya.

Ketua panitia, Geril Yudha Perdana berharap, dengan adanya seminar ini peserta dapat mengembangkan skill public speaking dan mengetahui platform untuk menyalurkan bakat mereka.

”Saya berarap, dengan adanya seminar ini dapat memberikan pengetahuan kepada peserta sehingga dapat mengembangkan skill public speaking. Selain itu saya juga berharap peserta menjadi tahu platform apa saja yang dapat digunakan untuk menyalurkan bakat mereka di bidang public speaking,” ujarnya.

Geril mengatakan, pihaknya menyediakan doorprize berupa 2 buah buku untuk menambah kemeriahan acara. Pemenang doorprize dipilih berdasarkan kuis singkat yang diadakan. Selain itu ada tambahan doorprize dari Pandu Chan berupa uang tunai Rp 75.000.

”Ada 2 buah buku berjudul self love dan seni komunikasi yang kami sediakan untuk pemenang kuis pada seminar ini. Kak Pandu juga menambah doorprize uang tunai sebesar Rp 75.000 untuk memeriahkan acara,” jelasnya.

Muhaimin