blank
BANTUAN - Pj Sekda Kota Tegal, Dr dr Sri Primawati Indraswari MM MH didampingi Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyerahkan bantuan kepada perwakilan keluarga miskin. (foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Untuk menanggulangi kemiskinan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal pada 2023 menyiapkan anggaran sebesar Rp 70,4 miliar. “Terkait rencana Program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, sebagaimana arahan Bapak Presiden, telah kita susun program penanggulangan melalui tiga strategi utama dengan total anggaran pada RAPBD Tahun 2023 sebesar Rp 70,4 miliar,” kata Pj Sekda Kota Tegal, Dr dr Sri Primawati Indraswari MM MH saat
memberikan paparan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem pada rapat koordinasi Tahun 2022, di Hotel Karlita, Rabu (2/11/2022).

Ditambahkan, persoalan Kemiskinan menjadi perhatian Pemerintah termasuk di dalamnya upaya penanggulangannya, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

“Pada Program Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat didukung anggaran sebesar Rp 34,5 miliar, yang di antaranya diperuntukkan Pemberian Jaminan Kesehatan (PBI-JKN) bagi Ruta Miskin, bantuan seragam sekolah bagi siswa miskin, Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal/Kesetaraan, Program Tegal Eman Lansia (Temanlansia), melalui bantuan uang dan bantuan permakanan bagi lansia terlantar, serta bantuan sosial bagi penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, serta gelandangan pengemis di luar panti sosial, bantuan penunggu pasien, serta santunan kematian,” ujar Prima.

Prima menambahkan, pada Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat didukung anggaran sebesar Rp 2,67 miliar, yang di antaranya untuk dukungan program bidang ketenagakerjaan seperti Job Cafe, Program Magang Kerja, serta pelatihan calon tenaga kerja berbasis kompetensi, kemudian terdapat beberapa kegiatan pelatihan/pemberdayaan bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera-1, pembinaan dan pendampingan bagi UMKM, nelayan, serta pembudidaya ikan.

Sedangkan pada Program Penurunan Jumlah Kantong-Kantong Kemiskinan didukung oleh anggaran sebesar Rp 33,22 miliar, yang di antaranya diperuntukkan perluasan SPAM jaringan Perpipaan di kawasan perkotaan, Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik, Rehabilitas RTLH, pembangunan dan peningkatan sarpras pendidikan.

Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan, dalam pangentasan kemiskinan perlu ada konseptual framework dalam penanganan kemiskinan yang benar. Berikutnya, penanggulangan kemiskinan ini tidak bisa dikerjakan oleh single sector saja, tapi harus dikerjakan secara bersama-sama atau kolaborasi.

Dedy Yon berharap, agar dilakukan percepatan ketersediaan data yang akurat tentang tingkat kesejahteraan sosial, khususnya di Kota Tegal, agar kita punya pegangan data yang benar, sesuai dengan kondisi kita. “Saya berharap agar dilakukan percepatan ketersediaan data yang akurat tentang tingkat kesejahteraan sosial, khususnya di Kota Tegal. Supaya kita punya pegangan data yang benar, sesuai dengan kondisi kita,” ujar Walikota Tegal.

Terkait intervensi sosial terhadap keluarga penerima bantuan, Wali Kota mengusulkan kedepan agar menggunakan pendekatan pemberdayaan. Bukan semata-mata hanya memberikan bantuan.

Sutrisno