Beberapa siswa MAN 1 Wonosobo foto bersama dengan latar belakang Pura Tanah Lot Bali. Foto : SB/Muharno Zarka

BALI(SUARABARU.ID)-Selepas dari Danau Beratan Bedugul di Candi Kuning Beriti Tabanan Bali, siswa MAN 1 bergeser ke Pura Tanah Lot di Beraban Kediri. Pura Tanah Lot berdiri persis di bibir laut

Rintik hujan mengiringi para siswa Kelas XI dan Kelas XII menuju lokasi Pura Tanah Lot. Meski harus berpayung beberapa wisatawan tetap mendekat di pinggir pantai guna mengabadikan foto dengan pura yang menjuluk ke atas karena berada di bukit.

Ketua Wisata Kebangsaan MAN 1 Wonosobo Syarif Hidayat, Selasa (18/10/2022) mengatakan meski hujan siswa tetap menuju ke Pura Tanah Lot demi melihat dari dekat lokasi wisata yang sangat instagrambel itu.

“Selama ini para siswa mendengar dan menyaksikan legenda Pura Tanah Lot dari media sosial (medsos) atau internet. Tapi kali ini mereka bisa melihat dari dekat di lokasi yang sebenarnya,” terang dia.

Pura Tanah Lot terletak 11 km di sebelah selatan Kota Tabanan dan 30 km di sisi barat Kota Denpasar. Tanah lot berasal dari dua kata, yaitu Tanah yang ditafsirkan sebagai karang tampak, seperti gili atau pulau.

Lot atau kata lod berarti pulau kecil yang mengambang di laut. Lokasi Tanah Lot saat ini telah digunakan pada periode Megalitik sebagai tempat suci, terbukti dengan adanya menhir.

Berdasarkan kondisi lingkungan, struktur Pura Tanah Lot dibangun di dataran karang teratur yang sudutnya hanya terdiri dari satu halaman polos sebagai jeroan.

Peserta wisata kebangsaan saat baru saja tiba di lokasi Pura Tanah Lot Bali. Foto : SB/Muharno Zarka

Tanah Lot Terkenal karena Sunset
Candi dibangun di atas batu dengan ukuran 3 hektar. Kawasan ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki karena hanya terletak 20 meter dari bibir pantai.

Candi ini sangat terkenal sebagai tempat wisata karena memiliki pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Hal itu jika pengunjung terutama datang di senja hari.

Ular Jinak

Di beberapa sudut terumbu karang di sekitar Pura Tanah Lot terdapat ular jinak yang dipercaya sebagai makhluk yang dikeramatkan dan disucikan.

Menurut masyarakat setempat, ular berwarna hitam dan putih tersebut dipercaya sebagai panjaga candi dari pengaruh buruk dan benda milik dewa.

Pura dibangun oleh Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali tentang ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan.

Seperti pura-pura di tempat lain, adalan atau hari raya di pura di peringati setiap 210 hari sekali. Waktunya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, yaitu pada Hari Suci Buddha Cemeng Langkir.

Saat itu, orang yang akan bersembahyang akan ramai datang ke pura ini. Banyak pula sesaji yang diletakan di beberapa Pura yang ada di lokasi Tanah Lot. Umat Hindu juga kerap melakukan ritual khusus di tempat tersebut.

Sejarah Candi Tanah Lot
Candi Tanah Lot sebagai dang Kahyangan (kuil suci besar di Bali), karena sejarah dan Penyiwi (orang-orang yang merawat candi) adalah orang-orang lokal dari Tabanan dan sekitarnya.

Candi Pura Tanah Lot sebagai segara karena berfungsi sebagai tempat suci untuk menyembuhkan Segara Bhatara, Tuhan dengan manifestasi sebagai Dewa Daya Laut.

Hewan yang daerah di sekitar candi adalah ular yang dapat ditemui di pantai. Bagian perut ular tidak ada kulit melintang.

Ular laut ini sangat berbahaya tetapi tidak ada kasus tergigit ular. Karena, ular laut umumnya sangat pasif.

Muharno Zarka