WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dua cincin emas amblas setelah didatangi orang yang mengaku petugas survei bantuan sosial (Bansos). Ini dialami Nenek K (84), warga Dusun Gledegan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Berkaitan itu, Kapolres Wonogiri AKBP Dydit dwi Susanto melalui Humas Polres, Senin (10/10), menyatakan, kasus tersebut kini tengah didalami Polsek Ngadirojo. Kepada masyarakat, diimbau untuk waspada dan berhati-hati terhadap kasus penipuan berkedok petugas pendataan Bansos.
Kepada semua Bhabinkamtibmas, diminta dapat menyebarkan nomor ponselnya ke sejumlah desa binaannya, sebagai langkah antisipasi agar kasus penipuan berkedok petugas pendataan Bansos tidak terulang. Sebab, tidak menutup kemungkinan, kasus dengan modus tersebut akan merambah ke tempat lain.
Nenek K, wanita kelahiran Wonogiri 1 Juli 1938 yang menjadi korban penipuan, menyatakan, petugas yang melakukan tipu daya dengan berkedok melakukan survei Bansos itu, datang ke rumahnya Rabu (5/10) Pukul 09.00.
Tak Kunjung Datang
Tamu tidak dikenal itu menanyakan kepada Nenek K apakah pernah menerima bantuan dan dijawab pernah. Kemudian mengecek persyaratan foto copi KTP dan Kartu KK. Karena akan menerima bantuan, Nenek K diminta melepas kedua cincin emasnya untuk disimpan di rumah saja yakni dimasukkan ke dalam kulkas. Petugas tersebut, ikut mermbantu menutupkan pintu kulkasnya.
Dikatakan, nanti akan datang mobil yang membagikan bantuan di perempatan. Nenek K diminta ganti baju dan kemudian difoto. Setelah itu, petugas berbadan gemuk tersebut beranjak ke perempatan dan disusul Nenek Kijem.
Saat tiba di perempatan, korban diminta menunggu mobil pembawa bantuan. Sementara pelaku pamit akan mengambil tasnya yang ketinggalan di rumah Nenek K. Diduga ini sebagai tipu muslihat untuk mencuri cincin emas korban.
Lama menunggu mobil tidak kunjung datang, Nenek K jenuh dan pulang. Saat akan mengambil cincin emasnya di tempat penyimpanannya ternyata telah raib.
Bambang Pur