SEMARANG (SUARABARU.ID) – Jelang Idul Adha 1443 H, seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Semarang memutuskan menjadi mualaf.
Yosia (27), napi yang terjerat kasus Undang-undang kesehatan ini mengucapkan dua kalimat syahadat dipimpin Ustadz Thohir Khusnan dari Semarang untuk menyatakan kepindahan keyakinan, yang berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Semarang, setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat (8/7/2022) kemarin.
“Menjadi seorang mualaf adalah murni niat saya sendiri tanpa ada tekanan dari pihak lain,” ujar Yosia.
Yosia mengaku mendapatkan hidayah ini sudah sejak lama karena merasa sejuk dan nyaman dalam Islam.
“Saya sudah sedikit belajar agama ini dan cara ibadahnya. Karena teman-teman sesama warga binaan di kamar hunian rajin salat berjamaah dan mengaji bersama, sehingga membuat hati semakin sejuk,” ungkapnya.
Hari Jumat merupakan hari yang penuh berkah sekaligus hari Arafah yang istimewa, karena pada hari itu Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.
Selanjutnya Yosia dibantu berwudhu dan mengucapkan syahadat meski dengan sedikit terbata-bata, yang disaksikan oleh petugas dan puluhan narapidana lainnya.
Diketahui, Yosia tercatat sebagai warga Pedurungan Semarang yang terjerat kasus Undang-undang kesehatan ini masih menunggu putusan dari Pengadilan Negeri Semarang.
Yosia juga mengubah namanya menjadi Muhammad Anton Saputra sesuai keputusan dan saran dari narapidana serta saksi yang hadir.
Sementara itu, Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengaku terharu ketika mendengar kabar ada seorang narapidana ingin memeluk agama Islam.
“Kami hanya memfasilitasi berdasarkan informasi yang kami terima tentang kemauan seorang narapidana yang ingin menjadi mualaf,” kata Tri Saptono, Sabtu (9/7/2022).
“Dengan harapan mualafnya narapidana tersebut harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat dan bukan suatu modus,” tuturnya.
Tri Saptono berharap, setelah memeluk agama Islam Yosia dapat mendalami ilmu agama Islam, baik tentang tata cara salat, maupun tata cara membaca Alquran, serta mendalami ilmu agama Islam di bidang lainnya.
“Semoga warga binaan mualaf ini bisa menjadi muslim yang taat dan tetap istiqomah,” harapnya.
Ning Suparningsih