WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Sejumlah petani di Kalikajar Wonosobo Jawa Tengah dibekali ilmu nutrisi tanaman dan cara penggunaan pupuk pestisida yang benar sehingga tidak merusak tanah serta lingkungan sekitar.
Ilmu tersebut didapat para petani setempat melalui pelatihan pertanian yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orsat Kalikajar Wonosobo, Minggu (13/6/2022), di Balai Desa Kalikuning Kalikajar.
Bertindak sebagai pemateri pelatihan, yakni Ir Sugiharto, pakar pertanian dari Semarang. Para petani tampak sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Mereka mendapatkan ilmu baru perihal bagaimana cara bertani yang baik dan benar.
Menurut Sugiharto kebutuhan setiap tanaman terhadap pupuk pestisida berbeda-beda. Karena itu, para petani harus mengetahui secara pasti berapa porsi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Para petani tidak boleh asal-asalan dalam memberikan pupuk pestisida pada tanaman.
“Jika pemberian pupuk pestisida tanpa porsi yang pas, selain akan boros, tanaman yang dipelihara juga bisa rusak. Petani pada akhirnya merugi karena mengalami gagal panen. Melakukan pemupukan tanaman tidak boleh asal meniru petani lain,” tegasnya.
Sangat Bermanfaat
Para petani, sambungnya, juga harus bisa memahami hama dan penyakit tanaman. Sehingga dapat menangani hama dan penyakit tanaman dengan cepat dan tepat. Pupuk pestisida yang dibeli juga dipastikan bisa digunakan secara efektif dan efisien.
Salah satu petani asal Kalikuning Adam Husein mengaku sangat bermanfaat mengikuti pelatihan pertanian. Sebab dari kegiatan tersebut dapat ilmu dan pengalaman baru cara bercocok tanaman secara modern. Selama ini banyak petani yang membudidayakan tanaman dengan cara tradisional.
“Semoga ilmu pertanian dan pengalaman yang baru didapat bisa diterapkan dalam mengelola komoditas kobis, cabe, tomat dan unclang. Saat ini banyak petani di Kalikajar Wonosobo yang menanam komoditas sayur-sayuran,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua ICMI Orsat Kalikajar Umar Yusuf yang juga seorang pengusaha obat-obat pertanian menyatakan pelatihan pertanian sangat penting diberikan pada petani muda milenial. Mereka butuh dibekali ilmu bertani secara modern sehingga bisa menjadi petani milenial yang sukses.
“Saya sangat senang karena pelatihan pertanian banyak diikuti oleh para petani muda. Para petani milenial perlu ilmu baru dan pengalaman di lapangan. Mereka juga diharapkan bisa mengembangkan tehnologi paska panen,” papar tokoh muda yang juga Ketua Ganas Annar MUI Wonosobo itu.
Muharno Zarka