JEPARA (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sejak dini mengimbau kepada masyarakat, untuk mewaspadai potensi penyakit cacar monyet. Dia meminta kepada masyarakat, untuk terus menjada pola hidup sehat, seperti yang dilakukan saat pandemi.
”Kemarin sudah ada indikasi-indikasinya. Sekarang sedang dilakukan pendalaman, termasuk tracing-nya, sehingga kita harus hati-hati betul. Karena itu virus, maka pola hidup bersih sehat mesti dijaga,” kata Ganjar, saat melakukan kunjungan kerja di Jepara, Selasa (31/5/2022).
Dia juga menjelaskan, pola hidup sehat itu meliputi asupan gizi yang cukup, kebiasaan cuci tangan sebelum makan, kemudian memakai masker ketika sedang sakit. Semua itu harus dilakukan dengan kesadaran masing-masing, untuk saling menjaga.
BACA JUGA: Ganjar Instruksikan Lakukan Patroli di Titik Rawan Banjir Rob
”Kita mesti punya kesadaran. Kita sudah belajar dari pandemi. Maka betul-betul harus sadar, kalau demam di tubuhnya segera periksa, karena itu indikasi-indikasi awal yang mesti kita bereskan,” imbaunya.
Selain itu, Ganjar juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, untuk terus memantau perkembangan virus cacar monyet ini. Meskipun belum ditemukan adanya indikasi, bahwa penyakit itu sudah masuk ke Jateng.
”Sekarang lagi kita pantau terus. Untuk yang satu ini kami belajar dari pandemi lalu,” ungkap Ganjar lagi.
BACA JUGA: Perajin Relief di Desa Senenan Mulai Gunakan PLTS Atap
Seperti dikabarkan sebelumnya, organisasi kesehatan dunia (WHO), belum lama ini telah merilis 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet, dari 20 negara berbeda. Kasus paling banyak ditemukan di Inggris Raya.
Indonesia sendiri sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus terkonfirmasi cacar monyet, tetapi sejumlah negara tetangga diketahui sudah ada kasus.
Meskipun belum ditemukan kasus di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan surat edaran, tentang kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet di negara non endemik.
Ada beberapa gejala yang patut diwaspadai masyarakat. Antara lain sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat celsius, limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung, dan asthenia atau kelemahan tubuh.
Riyan