Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Astrid Widayani (membungkuk) tampil menjadi Guru Tamu dalam Outing Class di SD Negeri Cengklik, Kota Solo.(Dok.Republik Aeng-Aeng).
SOLO (SUARABARU.ID) – Rabu hari ini (1/6), bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Berbagai acara digelar di sejumlah daerah, termasuk di Surakarta, Jateng.

Dalam menyambut Hari Lahir Pancasila Tahun 2022, puluhan siswa SD Negeri Cengklik, Kota Surakarta, Selasa (31/5), menggelar outing class (belajar di luar ruang kelas).

Kegiatan belajar di luar ruang kelas ini, digelar dengan memanfaatkan lukisan mural pada dinding sekolah. Keberadaan lukisan mural dalam ukuran besar tersebut, digunakan sebagai latar belakang dekorasi.

Akasi unik mereka yang tidak biasa ini, digelar dengan mengundang Guru Tamu, Astrid Widayani,. Dia adalah Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), sekaligus  inspirator leader dan orang tua asuh ‘Solo Mengajar’.

Di hadapan massa pelajar SD tersebut, Astrid Widayani, menyatakan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, sudah semestinya dipahami dan diamalkan. Pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila harus dimulai sejak usia dini.

Hadirnya momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, kiranya memiliki nilai penting untuk diingat, bahwa kita sebagai warga negara Indonesia agar semakin kuat bersatu membangun bangsa.

Upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila penting dilakukan kepada generasi penerus bangsa, termasuk kepada para pelajar. Tujuannya, agar sebagai generasi muda bangsa, mereka tumbuh jiwa patriot dan semangat nasionalismenya.
 
Kuat Bermartabat

Agar kelak di masa depan, mereka mampu tampil menjadi pemimpin yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan bermartabat. Semoga dengan kegiatan ini, bisa memotivasi para siswa untuk mencintai Tanah Air, dan kelak bisa menjadi pemimpin negeri.

Acara unik ini digelar atas prakarsa Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor (bukan tentara) Haristanto. Tokoh kreatif Kota Bengawan yang pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI ini, mengatakan, belajar boleh di mana saja, dengan siapa saja, kapan saja.

Kata Mayor, semoga pembelajaran tentang Pancasila dengan contoh-contoh nyata ini, dengan menghadirkan guru tamu, dapat memudahkan cara pengamalan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Para siswa antusias mengikuti pembelajaran di luar kelas ini. Seperti diungkapkan siswa Kelas 6, Aulia Ayu Sabella milsanya. Dia berkata: ”Saya senang bisa mendapatkan tambahan belajar di luar kelas seperti ini, terasa menjadi pembelajaran yang lebih seru.”

Kepala Sekolah (Kasek), Yohana Tatik Listyowati SPd, MP, menyatakan, semoga ini menjadikan siswa-siswi kami mudah mendalami dan menjiwai Pancasila.

Semakin menjiwai semangat kebersamaan di dalam perbedaan, dan semakin kuat melaksanakan nilai-nilai yang ada di Pancasila dalam kehidupannya. Baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Juga bisa menghargai bangsa dan negaranya.

Acara ini diakhiri dengan berbagi buku bertema kepahlawanan kepada Kampus Unsa. Diterima oleh ketua Yayasan UNSA Astrid Widayani. Kata Mayor, ada 3 paket buku pahlawan olahraga Indonesia hibahan dari Erly Bahtiar (mantan fotografer tabloid BOLA Jakarta).
 
Yakni Buku Jejak Taufik Hidayat di Indonesia Terbuka, Pahlawan Olahraga Indonesia Asian Paragames 2018 dan Buku Asian Games 2018.
Bambang Pur