JEPARA (SUARABARU.ID) – Bupati Jepara periode 2017-2022 akan purna pada tanggal 22 Mei 2022. Sebagai gantinya, akan diisi Penjabat Bupati.. Sesuai dengan UU No. 10 tahun 2016 tentang Kepala Daerah posisi penjabat bupati akan diisi oleh PNS atau ASN yang berasal dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Pengisian Penjabat Bupati Jepara ini akan dilakukan pada tanggal 22 Mei atau 23 Mei 2022 hingga terpilih Bupati Wakil Bupati Jepara hasil Pilkada 27 November 2024. Ini berarti, hampir dua tahun Jepara akan diisi oleh Penjabat Bupati yang memiliki kewenangan sama dengan bupati definitif. Waktu yang cukup lama. Karena itu wajar jika warga Jepara berharap banyak terhadap kinerja Penjabat Bupati Jepara ini.
Mengingat penting dan strategisnya posisi Penjabat Bupati, maka Suarabaru.id, akan menurunkan sejumlah pendapat dan harapan warga Jepara secara bersambung. Harapan warga ini akan diserahkan redaksi SUARABARU.ID kepada Pejabat Bupati Jepara Harapannya akan menjadi masukan bernilai bagi Penjabat Bupati Jepara 2022 – 2024. (Redaksi).
ARIS SEMPARAT : Aktivis dan pengiat media sosial ini berharap agar Penjabat Bupati Jepara nanti dapat lebih memaksimalkan potensi pariwisata hingga dapat kembali menjadi sumber pendapatan asli daerah. “Jepara sebelumnya jor-joran angranan untuk menata tempat tampat parwisata yang dikelola Pemda,” ujarnya.
Harapannya banyak wisata dari luar daerah datang yang berdampak pada pendapatan asli daerah dan ekonomi UMKM seperti oleh-oleh khas Jepara, seni ukir, Tenun Troso dan makanan khas Jepara. “Potensi daerah bergeliat dengan banyaknya pengunjung,” ungkap Aries Semparat.
Penjabat bupati diharapkan paham betul tentang pengembangan pariwisata terutama wisata bahari/laut dimana Jepara mempunyai pantai sepanjang 87 km yang sekarang belum tergarap secara maximal. “Jika dikembangkan akan berdampak pada pendapatan warga Jepara,” ujarnya.
Karena itu menurut Aries Semparat, bukan hanya obyek yang harus ditata tetapi juga infrastruktur jalan menuju tempat-tempat wisata juga di perbaiki sehingga wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman dengan kondisi jalan yang bagus. Juga even-even budaya.
Ia juga menilai pembebasan retribusi bagi pengunjung obyek wisata yang dikelola Pemkab tidak tepat. Namanya wisata dimana- mana ya bayar. Mungkin di bedakan lokal Jepara dan non lokal dengan tarif yang beda. “Incomenya itu yang digunakan untuk membiayai kebersihan dan perawatan,” pintanya.
Ia juga mengungkapkan, obyek wisata milik Pemkab akan lebih efisien jika disewakan kepada swasta dengan MOU yang jelas. Harapannya seluruh obyek wisata dapat terpelihara dengan baik. “Obyek wisata yang dikelola swasta biasanya lebih bersih,” ungkapnya.
Hadepe