KEBUMEN (SUARABARU.ID) – MESKIPUN Presiden Joko Widodo mendadak menunda peresmian jaringan jalan lintas selatan (JJLS) atau jalur pantai selatan (Pansela)Kebumen, Pemerintah menjamin jalur sepanjang 44,5 km di pesisir selatan itu telah siap dilalui para pemudik.
Menyitir keterangan resmi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, baik jalur nasional Tol Trans Jawa serta jalur non Tol, semua siap dilalui pemudik.Pak Basuki juga memberikan opsi bagi pemudik. Mau pilih melalu Jalur Pantura, Jalur Tengah atau Jalur Pansela. Semua siap.
Khusus Jalur Pansela, jangan keliru, di Kebumen tidak melalui Jalan Daendels yang dibangun lebih dahulu seperti di Purworejo. Namun melalui jalur Jalan Diponegoro atau jalan paling selatan mendekati bibir Samudera Indonesia. Konstruksi jalan baru itu dibangun mulai 2017-2018an.
Banyak kelebihan melalaui Jalur Pansela Kebumen. Yakni perpaduan keindahan alam dengan udara segar jauh dari polusi, kawasan pesisir dan laut serta kondisi jalan baru masih mulus, mendatar layaknya jalan bebas hambatan karena masih sepi.
Apalagi di sepanjang jalan pemudik akan bersua dengan banyak warung makan khas atau kuliner lokal sehingga sangat cocok sebagai jalur alternatif. Para pemudik akan lebih asyik melalui sepanjang 44,5 km dari Desa Jladri Kecamatan Buayan sampai Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit tembus Jalan Daendels arah Purworejo-Kulonprogo DIY. Pendeknya kini Jalur Pansel Kebumen telah berkembang dan makin moncer sebagai jalur wisata, kuliner sekaligus agro.
Dari arah Kecamata Ayah ada objek wisata Pantai Logending yang legendaris. Semakin ke timur medannya menanjak dan dataran tinggi, ada pantai yang eksotik, yakni Pantai Menganti. Lokasinya pegunungan kawasan hutan di Desa Karangduwur. Namun jalur ini medannya berat dan terjal.
Padahal di sekitar pantai ini ada beberapa pantai lain tak kalah menawan. Seperti Pantai Sawangan dan Pantai Watubale yang sama-sama memiliki keunikan panorama perbukitan. Kemudian Pantai Pecaron di Desa Srati di kawasan hutan serta Pantai Lampon dan Pantai Surumanis di Desa Pasir.
Dari Pantai Suwuk atau timur Karangbolong, pemudik masuk Jalur Pansela sesampai pertigaan Desa Tambakmukyo ambil ke arah timur lurus terus. Jalur ini sangat mulus. Sudah ada marka jalan dan tidak ada lubang.
Ada Soto Petanahan dan Sate Ambal
Namun pengguna jalan harus hati-hati dan konsentrasi penuh. Awas, sering ada warga atau petani lahan pasir menyeberang jalan mendadak. Bila pemudik lelah, bisa berhenti di lokasi wisata pantai atau kuliner terdekat.
Ada tiga destinasi pantai unggulan, yaitu Pantai Karangolong, Suwuk dan Petanahan. Bahkan di tiap desa Kebumen selatan itu kini makin bersolek membangun wisata desa. Utamanya wisata pantai dan muara. Dari arah barat setelah Pantai Suwuk ada Pantai Bopong di Desa Surorejan Puring yang tak kalah indah dari Suwuk.
Sesampai di Kecamatan Petanahan, ada wisata Pantai Pandangkuning. Jangan lupa di kawasan Kecamatan Petanahan ini ada kuliner khas soto Petanahan. Soto khas Kebumen cita rasanya berbeda dan memakai ayam kampung.
Demikian pula di perbatasan Kecamantan Klirong dan Buluspesastren, ada panorama tak kalah memikat. Yaitu muara Sungai Luk Uko. Pemudik bisa berhenti sejenak atau berjalan pelan agar bisa menikmati keindahan muara Sungai Luk Ulo serta ombak pantai selatan dari kejauhan.
Belum lagi di kawasan muara pantai Klirong dan Petanahan ini ada industri garam rakyat dan penangkaran penyu. Bahkan akan dibangun kawasan budi daya tambak udang modern yang terpadu oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan. Di dekat Pantai Tanggulangin, ada pula menara mercusuar Kementerian Perhubungan. Menara yang menjulang tinggi sebagai penunjuk bagi kapal di Samdura Indonesia.
Terus ke timur, Jalur Pansela makin asyik. Ada beberapa pantai seperti Pantai Bocor atau Setrojenar, Pantai Ambal dan Panti Mliwis yang juga di Ambal dan kini semakin diminati pengunjung. Paling timur ada pantai yang memiliki keindahan alam yaitu Pantai Laguna Lembupurwo.
Bahkan di dekat Pantai Ambal pada masa Lebaran sering digelar pacuan kuda tradisional. Terlebih di Kecamatah Ambal dulu berstatus kabupaten. Banyak peninggalan seni budaya di wilayah tersebut. Yang paling fenomenal yakni kawasan kulinernya. Utamanya warung makan sate. Seperti warung sate Pak Tino, Pak Kasman, Solikin, Tukijan dan lainnya. Semuanya ramai saat Lebaran.
Bahkan Pak Tino telah berani berinvestasi membuka rumah makan modern di Jalan Daendels dan Jalan Diponegoro di Jalur Pansela. Rumah makan itu luas, dilengkapi rest area, ruang makan cukup besar, ada pendopo joglo di dekat pantai serta ruang MC dan mushala yang bersih.
Pendeknya, pemudik selain bisa memanjakan lidah juga menikmati wisata pantai sembari berkuliner. Tak hanya Pak Tino, kini sate Ambal Pak Kasman juga membuka rumah makan besar di Jalur Pansela. Warung-warung kecil juga makin banyak.
Potensi lain tak kalah menarik di Kecamatan Ambal dan Mirit yakni wisata agro. Hasil pertanian di wilayah Ambal dan Mirit saat ini semakin berkembang. Semula daerah Usut Sewu Kebumen itu dikenal sebagai penghasil emping melinjo. Namun semakin berkembang dengan hasil pertanian lahan pasir dan holtikultura. Mulai sayur mayur, buah-buahan dan hasil bumi lainnya.
Bahkan pesisir Kebumen dikenal pula sejak lama sebagai penghasil tanaman semangka. Kemudian berkembang dengan komoditi lain, seperti melon, pepaya Kalifornia, belimbing dan jambu kristal. Kini di Kecamatan Mirit bertambah menjadi sentra tanaman kelengkeng atau kebun kelengkeng rakyat.
Produksi Garam Rakyat Berkualitas Bagus
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto beberapa waktu lalu telah memanen dan meresmikan area perkebuan petani kelengkeng mandiri di Desa Lembupurwo, tepatnya pada 17 Maret 2022 lalu. Bupati optimistis area perkebunan kelengkeng terluas di Kebumen tersebut bisa menjadi eduwisata dan wisata agro di Jateng.
Sedangkan potensi lainnya di kawasan Pansela Kebumen yaitu produksi garam rakyat.Bahkan telah ada beberapa desa pusat produksi garam rakyat di Kecamatan Mirit, Klirong dan Petanahan. Khusus Kampung Garam Desa Mirit Petikuskan Mirit, telah diakui sebagai salah satu produksi garam ber-SNI.
Bahkan menurut Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarif Widjaya, pada peresmin Kampung Garam, di Desa Mirit Petikusan, Kecamatan Mirit, pada 2019 lalu, menjelaskan garam Kebumen memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari produksi daerah lain.
Hal karena air laut sebagai bahan baku utamanya masih belum tercemar. Kadar natrium klorida (Na Cl) mencapai 95,75 persen dan layak konsumsi.”Jika kadar Na Cl bisa mencapai 97% maka dapat diproduksi menjadi garam industri,”ujar Syarif.
Menurut dia, kualitas garam di Kebumen cukup baik karena produksinya menggunakan sistem tunel. Yaitu, air laut sebelum masuk ke dalam tunel sudah difilter dan di dalamnya dilapisi plastik sehingga hasilnya bisa langsung dipanen dengan kondisi bersih.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi pun telah mengecek langsung kesiapan Jalur Pansela Kebumen pada Selasa 26/4 ini. Kapolda sekaligus menegaskan situasi sepanjang jalan pesisir selatan sebagai alternatif pemudik aman dilalui.
Lalu bagaimana untuk bahan bakar minyak (BBM) bila pemudik kehabisan solar atau premiun? Tidak perlu khawatir. Di jalur Pansela wilayah Kecamatan Mirit telah ada satu SPBU besar. Sedangkan pom bensin mini ada sejak dari arah barat Desa Jladri atau pertigaan Karangbolong hingga ke timur Puring-Petanahan sampai Mirit. (Habis)
Komper Wardopo