(SUARABARU.ID) – Pada MotoGP 2022, Francesco Bagnaia lebih memilih menggunakan motor hybrid.
Pembalap tim pabrikan Ducati itu menggunakan mesin versi tahun lalu, tapi dari sasis, bodi dan komponen aerodinamis lain memakai keluaran terkini.
Pilihan Pecco, sapaan akran Bagnaia, terbukti tidak mulus.
Dia mengku kecewa karena perubahan konstan yang terjadi pada motornya.
‘’Ketika menguji solusi teknis baru, Anda menjadi lebih lambat sehingga memerlukan fase adaptasi,’’ tutur Bos Ducati Claudio Domenicali menanggapi keluhan Bagnaia seperti dilansir dari Motosan.
Menurut Domenicali, dibutuhkan kemauan untuk bertahan dan bereksperimen agar terbiasa dengan motor baru di lintasan.
Dia menegaskan langkah yang diambil Pecco menjelang musim ini seharusnya tidak lakukan.
Setiap inovasi baru yang dikeluarkan, lanjut Claudio, memang membutuhkan kesabaran dan terus mencoba untuk mendapatkan setelan terbaik.
Apalagi Ducati terkenal sebagai tim yang paling rajin membuat terobosan-terobosan baru.
Inovasi dan teknologi Ducati membuat pabrikan lain juga meniru.
Domenicali menambahkan kehadiran Gigi Dall’Igna membuat pabrikan Borgo Panigale itu selangkah lebih maju dari pabrikan lain.
‘’Saya pikir Gigi telah menafsirkan cara balap Ducati dengan cara yang indah dan benar-benar Ducati. Kami berlomba untuk mengembangkan teknologi,’’ paparnya.
Claudio juga menjelaskan timnya adalah yang pertama menempatkan sayap di MotoGP dan motor produksi.
“Kami ingin memosisikan diri di garis depan dari sudut pandang teknik dan teknologi untuk menawarkan emosi yang luar biasa, baik buat membalap maupun keindahan desain,’’ ungkap pria asal Italia ini.
rr